"Masih banyak warga yang terjebak di antara gundukan tanah atau di atas rumah," ujar Bupati Konawe Utara Ruksamin kepada detikcom, Minggu (9/6/2019).
Hingga saat ini pemerintah daerah setempat bersama BPBD masih terus berupaya melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak. Namun evakuasi terhambat arus air yang deras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada 4 kecamatan yang belum bisa diakses oleh tim SAR untuk mengevakuasi warga yang terjebak. Bahkan ada 1 kecamatan yang seluruh desanya terendam banjir.
"Kami belum bisa mengakses transportasi di 4 Kecamatan, kemarin di Kecamatan Oheo itu kami diinformasikan itu baru 5 desa terendam, sekarang sudah rata semuanya, se-Kkecamatan Oheo. Kecamatan Langgigima diiformasikan satu desa. Di sisi lain debit air semakin naik," ungkap Ruksamin.
Selain itu, komunikasi tim SAR dengan warga yang terjebak banjir juga terkendala akses komunikasi. Ruksamin menambahkan, banjir telah memutuskan aliran listrik dan memutuskan akses informasi kepada warga.
"Rumah terendam itu ribuan unit (terendam), belum bisa kami pastikan jumlahnya, sementara masih pendataan, karena akses informasi terputus, listrik terputus, kemudian jembatan putus," tuturnya.
Banjir di Konawe Utara terjadi sejak Minggu (2/6) lalu. Banjir disebabkan hujan yang mengguyur Konawe Utara tanpa henti sejak Jumat (31/5) lalu hingga hari ini. (nvl/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini