"Memang betul itu ditemukan (jenazah), benar adanya, cuma apakah dia kru, penumpang, atau petugas lainnya KM Lintas Timur, itu akan dilakukan identifikasi lebih lanjut oleh forensik, DVI, dan bersama pihak keluarga," ujar Kepala Basarnas Palu Basrano saat dimintai konfirmasi, Sabtu (8/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang temukan teman kita, keluarga kita, nelayan di Banggai Kepulauan. Mereka melapor ke kepala desa, diteruskan ke kami, lalu ditindaklanjuti, ternyata benar ada temuan korban," ungkap Basrano.
Saat ditemukan oleh nelayan, korban masih terombang-ambing di tengah laut dengan menggunakan pelampung. Ditemukan juga tanda di tubuh korban.
"Betul pakai life jacket. Apakah dia kru apa bukan, belum jelas karena yang punya life jacket banyak. Namun ini masih dugaan (korban KM Lintas Timur)," ujar Basrano.
Sebelumnya, KM Lintas Timur diinformasikan hilang kontak di Selat Taliabo, Maluku Utara. Kapal itu membawa 20 orang dan berangkat dari Bitung, Sulut, menuju Morowali, Sulteng.
Kapal tersebut dinakhodai Kapten Kapal Martinus Matitaputi. Kapal pengangkut semen itu berangkat pada Sabtu (1/6) pukul 14.00 Wita. Dalam perjalanan, mesin kapal rusak sehingga kapten kapal mencari pelabuhan terdekat guna memperbaiki mesin.
"Setelah mesin kapal diperbaiki, KM Lintas Timur melanjutkan pelayaran. Dalam perjalanan, mesin kapal kembali rusak dan semua sistem kapal tidak berfungsi. Tingginya gelombang dan cuaca buruk membuat kapal oleng dan tidak bisa dikendalikan," tutur Kepala Kantor SAR Palu Basrano, yang dikutip dari Antara, Rabu (5/6).
Dari kecelakaan laut tersebut, satu orang anak buah kapal (ABK) selamat terapung di lautan selama empat hari, sementara 17 orang lainnya masih dalam pencarian oleh tim SAR.
Simak juga video saat Kapal Kandas, Ratusan Penumpang Dievakuasi:
(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini