Andi Arief Sebut SBY-AHY Disalahkan karena Prabowo Kalah, Ini Penjelasan PD

Andi Arief Sebut SBY-AHY Disalahkan karena Prabowo Kalah, Ini Penjelasan PD

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Jumat, 07 Jun 2019 15:24 WIB
Ketua DPP PD Jansen Sitindaon (Gibran Maulana/detikcom)
Jakarta - Wasekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief merasa partainya dijadikan kambing hitam dalam kekalahan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019. Ketua DPP PD Jansen Sitindaon mengungkapkan pernyataan Andi Arief itu didasari serangan netizen 02 ke PD.

"Itu dilatarbelakangi serangan-serangan netizen di media sosial, seperti Twitter," kata Jansen saat dihubungi, Jumat (7/6/2019).

Jansen mengatakan setelah kekalahan Prabowo-Sandi, banyak serangan netizen yang seakan-akan membuat PD, sang Ketum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Komandan Kogasma PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi penyebab kekalahan Prabowo-Sandi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Padahal sejak awal kita mengatakan waktu itu, kalau Sandi yang dipilih jadi wapresnya, karena ketika itu di survei elektabilitasnya Bang Sandi kan belum ada, belum bunyi, sedangkan survei itu kan alat kita untuk membaca situasi dan keadaan. Makanya ketika itu Demokrat mengusulkan, kalau bukan AHY pun, tidak apa-apa, asalkan kita cari nama lain. Itu pembahasan dulu ketika itu," ujarnya.

Namun Jansen tidak mengungkapkan apakah netizen yang menyerang PD, SBY, dan AHY itu merupakan netizen yang diminta khusus oleh Prabowo-Sandi. Dia hanya menegaskan netizen tersebut merupakan kubu 02.

"Kita tidak ingin mengelompokkan buzzer-buzzer (netizen) ke salah satu pihak tertentu, tapi yang pasti itu pendukung 02, pendukung Prabowo-Sandi," tuturnya.


Untuk itu, PD tidak terima jika netizen terus menyerang dan menyalahkan PD, SBY, dan AHY sebagai penyebab kekalahan Prabowo-Sandi. Hal ini karena PD telah berusaha keras memenangkan Prabowo-Sandi di 8 bulan masa kampanye Pilpres 2019.

"Jadi masa kemudian Pak SBY dan Demokrat yang disalah-salahkan karena Pak Prabowo kalah, ini capresnya siapa ini, ini kan kandidatnya Prabowo-Sandi. Jadi kalau kita sih sudah bekerja maksimal semampu yang kita bisa," paparnya.

"Sampai kemudian, saking seriusnya kita membela Prabowo-Sandi, itu suara partai jadi turun, di daerah-daerah minoritas kita kehilangan kursi kok. Itu fakta di Babel kita hilang kursi, Kalbar kita hilang kursi, Sulawesi Utara hilang kursi, hilang kursi semua di daerah minoritas," lanjutnya.


Sebelumnya diberitakan, Andi Arief merasa partainya telah disalahkan atas kalahnya Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Dia pun mengungkit kembali peristiwa pemilihan cawapres hingga gelaran deklarasi yang tak melibatkan partainya maupun sang ketum, SBY.

"Pasangan 02 deklarasi capres-cawapres tanpa melibatkan Partai Demokrat, SBY, dan AHY. Artinya, merasa kuat dan punya perhitungan sendiri untuk menang. Dalam kenyataannya kalah, terpuruk, malah menyalahkan Partai Demokrat, SBY, dan AHY. Ngambek pada kekuatan yang tidak dilibatkan," tulis Andi Arief dalam akun Twitter-nya, Jumat (7/6).


Simak Juga 'Momen Salaman SBY-Megawati, Andi Arief: Tak Ada Masalah Personal':

[Gambas:Video 20detik]

(nvl/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads