Mereka bahkan harus rela tidak ikut salat Idul Fitri seperti ribuan warga lainnya, untuk memastikan tidak satupun kendaraan yang ditinggalkan warga ini, hilang digondol maling. Pasalnya, tak jarang pelaku pencurian kendaraan memanfaatkan suasana seperti ini untuk beraksi.
"Siapa sih yang tidak mau salat Id pak. Tapi karena tugas, yah kita harus kita jalankan. Kalau saya tinggalkan, takutnya ada kendaraan yang hilang. Kita tidak bisa harapkan tukang parkir dadakan menjaga kendaraan di sini," kata petugas Sat Sabhara Polres Maros, Bripka Nur Ilham, Rabu (5/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pengamanan salat Idul Fitri, Polres Maros menempatkan puluhan petugasnya di 8 pos penjagaan di sekitar lapangan Pallantikang. Setiap satu Pos, ada seorang petugas Sabhara dan satu petugas lalu lintas ditambah petugas Satpol PP dan dari Dinas Perhubungan. Mereka mulai bertugas dari pukul 05.00 sampai 08.30 wita.
"Bukan cuma saya pak. Semua petugas yang berjaga di 8 pos itu tidak ada yang bisa ikut salat Id. Kalau ditinggal takutnya ada apa-apa pak. Yah harapan kami, biar pelaksanaannya aman dan damai, terus tidak ada warga yang kehilangan," lanjutnya.
Meski lapangan sempat diguyur hujan, pelaksanaan salat Id tetap khusyuk dilakukan. Bupati Maros, Hatta Rahman dalam sambutannya, mengajak seluruh warga untuk menjadikan momentum lebaran ini sebagai ajang saling bermaaf-maafan untuk kembali bersatu serta tidak lagi saling bertikai pasca Pemilu.
"Saya mengajak seluruh warga Maros untuk menjadikan momen lebaran ini sebagai ajang silaturahmi. Apa yang kita telah lewati harusnya tidak boleh lagi terjadi, termasuk persoalan beda pilihan dalam Pemilu, karena yang paling penting adalah bagaimana kita bisa saling bersatu membangun bangsa ini," ujar Hatta Rahman.
Lihat video Usai Salat Id Jokowi Diserbu Jemaah untuk Selfie:
(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini