Seperti dilansir media Qatar, Al Jazeera, Seasa (4/5/2019), keputusan itu diambil setelah sejumlah biksu Budha garis keras, termasuk biksu yang dituding penghasut, Galagoda Aththe Gnanasra Thero memberi batas waktu kepada pemerintah untuk memecat gubernur dan menteri dari kalangan muslim.
Ada 9 menteri, beberapa wakil menteri, dan 2 gubernur yang dituding terlibat dalam teror Minggu Paskah yang mengundurkan diri. Pengunduran diri itu juga dilakukan setelah ribuan orang yang dipimpin oleh para biksu Buddha mulai berdemonstrasi di pusat kota Kandy, 115 km timur ibukota Kolombo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hakeem menambahkan bahwa komunitas muslim membayar mahal karena kejahatan beberapa individu. Bahkan setelah komunitas muslim di Sri Lanka mematuhi pasukan keamanan dan pemerintah tentang berbagai aturan dan peraturan seperti penutupan madrasah.
Kendati demikian, Hakeem mengatakan politikus muslim akan tetap mempertahankan posisi mereka sebagai anggota parlemen. Para mantan menteri itu akan membantu partai di parlemen untuk mendukung kerja pemerintah.
"Kami akan terus mendukung pemerintah ini, tetapi akan memberi mereka tenggang waktu satu bulan untuk menyelesaikan penyelidikan mereka," katanya.
"Sampai saat itu kita tidak merasa cocok untuk tetap di pemerintahan ini."
Tonton video Media Sosial Diblokir Guna Meredam Gejolak di Sri Lanka:
(mae/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini