Sosok Ani Yudhoyono di Mata Sekjen PD: Sekuntum Melati yang Wanginya Abadi

Sosok Ani Yudhoyono di Mata Sekjen PD: Sekuntum Melati yang Wanginya Abadi

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Senin, 03 Jun 2019 12:13 WIB
Ani Yudhoyono (Foto: Instagram/@agusyudhoyono)
Jakarta - Sekjen Partai Demokrat (PD) Hinca Pandjaitan mengenang sosok Ani Yudhoyono yang tutup usia pada Sabtu (1/6/2019) lalu. Di mata Hinca, istri Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu merupakan sekuntum melati yang wanginya abadi.

"Di mata saya, Ibu Ani Yudhoyono adalah sekuntum melati yang wanginya abadi. Simbol dari perempuan Indonesia yang menunjukkan kekuatannya lewat kelemah-lembutan dan sifat welas asih. Seorang ibu dari dua orang putra yang kemudian menjelma jadi ibu negara untuk sebuah bangsa. Tanpa kita sadari, selama sepuluh tahun kebangkitan bangsa di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ada tangan lembut Ibu Ani yang senantiasa merajut persaudaraan kita sesama bangsa," kata Hinca dalam keterangan tertulis, Senin (3/6/2019).


Hinca mengungkapkan, Ani Yudhoyono merupakan sosok ibu bagi bangsa Indonesia. Ani, tutur Hinca, mendedikasikan seluruh hidupnya untuk mencintai bangsa dan negara Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau adalah pribadi unggul yang enggan untuk menonjolkan diri. Sosok ibu yang senantiasa hadir di tengah-tengah kita semua. Jejak cintanya pada Indonesia sudah terlukis manakala beliau lahir di tengah-tengah keluarga tentara. Ayahnya Letjen Sarwo Edhi Wibowo adalah seorang pejuang kemerdekaan sekaligus patriot Pancasila yang berperan besar menyelamatkan republik ini di saat paling genting. Jejak itu menjelma jadi langkah besar ketika jodoh mempertemukan beliau dengan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Ibu Ani Yudhoyono adalah putri dan istri seorang tentara yang menjelma jadi ibu dari segala anak bangsa," tuturnya.

Hinca juga mengatakan Ani Yudhoyono berperan besar dalam karier politik sang suami. Cinta Ani Yudhoyono, kata dia, bahkan menjadi inspirasi kepemimpinan SBY selama 10 tahun menjadi Presiden RI.

"Pikiran ini terus membawa saya pada masa-masa tenang kita berbangsa. Saat kita menyembuhkan diri dari luka-luka yang sempat memporak porandakan. Ketika kita mulai membangun kembali kepercayaan diri. Masa di mana kebangkitan kembali Indonesia dianggap sebagai sebuah keajaiban ekonomi. Kita sempat diuji oleh bencana besar tetapi tetap menguatkan satu bangsa. Saya merasakan cinta Ibu Ani untuk bangsanya menjadi inspirasi kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Beliau tidak sekalipun pernah absen untuk hadir di tengah-tengah kita," kata Hinca.


Hinca pun berduka. Dia menyesalkan betapa sedikitnya waktu untuk berterima kasih atas jasa Ani Yudhoyono selama ini. Namun Hinca meyakini sosok ibu dari Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas itu akan selalu dikenang.

"Sekarang ibu Ani telah pergi meninggalkan kita semua. Duka sering kali membawa penyesalan. Betapa sedikit waktu untuk berterima kasih. Betapa banyak masa terbuang kita melupakan jasanya. Sekarang kita yang ditinggalkan hanya bisa mengingat sementara pikiran menuntun kita mencium wangi melati yang ditebarnya untuk bangsa. Ibu Ani Yudhoyono dipanggil oleh Sang Pencipta, tetapi beliau hidup abadi dalam kenangan bangsa," ujarnya.

"Teriring doa untuk Ibu Ani Yudhoyono. Kami, putra-putri bangsa, telah menjadi saksi betapa hidup Ibu telah diabdikan untuk bangsa ini. Dan saya bersaksi, bahkan di pemakamannya sekalipun, Ibu Ani kembali menyatukan kita sebagai bangsa. Semoga Ibu Ani Yudhoyono mendapat tempat mulia di sisi-Nya; yang masih sempat aku saksikan dan mendoakannya 25 menit menuju pukul 11.50 waktu Singapura di ruang emergency NUH, beliau menghadap sang Empunya, Tuhan yang Maha Kuasa. 'Selamat jalan ibu Ani'," lanjut Hinca.

Ani diketahui meninggal dunia saat menjalani perawatan di National University Hospital (NUH) di Singapura pada Sabtu (1/6) akibat kanker darah. Jenazah Ani dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, kemarin siang.


Simak Juga "Sesekali Menangis, SBY Masih Menata Hati":

[Gambas:Video 20detik]

(mae/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads