"Ibu Ani tahu bahwa penyakitnya sangat berat, ganas, sangat agresif, tetapi dia mengatakan kepada saya, saya pasrah tetapi tidak akan pernah menyerah, never give up, never give up," kata SBY dalam sambutannya di pendopo kediamannya di Puri Cikeas, Minggu (2/6/2019).
Dia juga menceritakan kisah lain yang terjadi pada 31 Mei 2019. SBY menyebut pada waktu itu sebenarnya kondisi Ani sudah sangat lemah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY menyebut selama 46 tahun mengenal Ani memang sosoknya sangat tangguh. Dia mengerti betul bagaimana karakter istrinya itu.
"Saya mengerti napasnya, saya mengerti apa yang tersirat di wajahnya, waktu itu saya sadar Ya Allah ini hanya Engkau yang bisa mengubah keadaan, tampaknya istri tercinta sudah berusaha bahkan bertahan 24 jam kemudian yang diramalkan sudah passed away waktu itu, hanya mukjizat hanya kekuatan-Mu dan kekuasaan-Mu yang bisa mengubah keadaan, doa kami, tapi Allah mengambil keputusan yang lain, saya yakini keputusan itu yang terbaik," kata SBY.
"Sebab, kalau Ibu Ani masih bisa bertahan dalam kondisi seperti itu dengan semua instrumen, saya kira akan sangat-sangat berat, saya tidak ingin Ibu Ani suffering too much, yang di luar beban seorang manusia Allah bebaskan, Tuhan cegah itu, terima kasih Tuhan, terima kasih Allah, karena telah membebaskan Ibu Ani dari penderitaan yang tidak sepatutnya dia tanggung," imbuhnya.
Haru! Isi Surat Ani Yudhoyono untuk SBY:
(dhn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini