Sekilas, bunga buatan Mimin, tak jauh berbeda dengan bunga asli. Baik dari segi ukuran, warna, maupun bentuknya. Alhasil, bunga kain tersebut banyak diminati, terutama untuk hiasan di rumah.
"Alhamdulillah, saya posting di Instagram sama Facebook, responnya positif padahal cuma iseng aja awalnya," kata Mimin saat ditemui detikcom di kediamannya, warga Langensari, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Jumat (31/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya sih ada sisa kain sama barang bekas kalau dibuang sayang, terus berpikiran mau dibikin apa ya, kalau bando dan bros sudah banyak yang pakai di kampung ini, terus kepikiran mau dibikin apa ya," ucap Mimin yang juga jadi pengajar RA.
Dia menjelaskan perlu waktu satu hingga dua jam untuk membuat satu set bunga kain beserta potnya. Untuk membuat daun, ia potong kain kemudian dibakar sehingga membentuk tekstur kelopak bunga atau daun yang diinginkan.
![]() |
"Tadinya mau pakai tali jerami, tapi biayanya lebih tinggi lagi, jadi ya begini saja. Lagipula lumayan untuk mengurangi limbah sisa kain," ujarnya.
Bunga kain yang dijual Mimin dibanderol dengan harga Rp 30 ribu - Rp 50 ribu, tergantung dengan jumlah batang dan tingkat kesulitan pembuatannya. Jelang lebaran pemesannya bisa meningkat 60 persen.
"Sehari bisa membuat empat hingga lima, alhamdulillah jelang lebaran banyak yang pesan. Ini juga dibatasi karena takut enggak tertangani," ucap Mimin. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini