Menhub Sebut Jumlah Pemudik di Bandara Jogja Turun Karena Tol Trans Jawa

Menhub Sebut Jumlah Pemudik di Bandara Jogja Turun Karena Tol Trans Jawa

Zakia Liland Fajriani - detikNews
Kamis, 30 Mei 2019 23:16 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi (Foto: Zakia/detikcom)
Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan jumlah pemudik di beberapa bandara mengalami penurunan. Hal tersebut bisa dipengaruhi adanya Tol Trans Jawa yang menjadi peminat pemudik tahun 2019.

"Pasti tol Trans Jawa itu pasti banyak penggunanya, juga tekanan kepada kereta api tidak terlalu tinggi. Kalau dulu, tekanan kereta api itu tinggi sekali tapi karena darat itu sangat bisa menyerap traffic maka itu bisa memungkinkan dari semua sektor, bisa faktor," Budi Karya usai video conference di Posko Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2019, Kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (20/5/2019).

Dalam video conference, Budi Karya memantau arus mudik di sejumlah daerah. Salah satunya di Bandara Adisucipto, Yogyakarta terjadi penurunan sebesar 12-15% dibandingkan tahun lalu dengan jumlah penumpang 11.133 orang dengan jumlah pesawat sebanyak 125 sampai dengan sore ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Budi menyebut, volume penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta tidak berubah meski tidak mengalami kenaikan jumlah pemudik. Namun Bandara di Bali mengalami kenaikan jumlah pemudik.

"Saya ngelihat begini, bahwa lebaran ini menjadi satu waktu yang istimewa bagi semua orang. Berdasarkan proyeksi yang dilakukan oleh AP II di Soetta, volume penerbangan itu relatif sama walaupun tidak ada kenaikan. jadi, saya masih berasumsi selama lebaran ini itu akan sama. Tadi kan, ada yang di Bali kan naik, yang di Jogja turun. harapan kita, untuk udara selama lebaran ini paling nggak sama," ucap dia.



Menurut Budi, saat ini banyak pemudik memilih moda transportasi terutama bus. Tapi dia meminta operator bus untuk meningkatkan kualitas armada busnya karena terminal-terminal sudah diperbaiki.

"Kalau busnya diperbaiki, terminalnya diperbaiki maka perbaikan yang terjadi seperti kereta api juga akan kita alami di bus. Kalau kita memiliki jalan tol yang begitu prima, dengan kecepatan yang prima juga dan satu waktu jarak tempuh itu juga akan sama dengan kereta api dengan kondisi yang baik, saya yakin tren untuk menggunakan bus ini akan banyak. Oleh karenanya, saya sampaikan kepada operator-operator bus itu, buatlah bus itu prima sama baiknya dengan bus-bus atau dengan kereta api," jelas dia. (fai/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads