Undangan Bikin Geger, Open House di Rumah Pria Ngaku Imam Mahdi Batal

Undangan Bikin Geger, Open House di Rumah Pria Ngaku Imam Mahdi Batal

Jefrie Nandy Satria - detikNews
Kamis, 30 Mei 2019 22:03 WIB
Foto: Jefrie Nandy-detikcom
Depok - Wardani menyatakan bertaubat setelah pengakuan diri sebagai Imam Mahdi ditentang oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Depok. Wardani akan menghentikan segala ajaran dan kegiatannya, termasuk rencana open house lebaran juga dibatalkan.

"Untuk halal bihalal tanggal 2 Syawal 1440 H ditiadakan. Jadi untuk sementara ini tutup," kata istri Wardani, Triani (44) di rumahnya di Jalan H Sulaiman, Bedahan, Sawangan, Depok, Kamis (30/5/2019).

Kasus ini terungkap setelah muncul adanya undangan untuk open house halal bihalal di rumah Wardani pada Kamis 6 Juni. Undangan itu diserukan kepada pengikut 'Trisula Weda' yang dipimpin oleh 'Imam Mahdi' Wardani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Undangan ini membuat MUI turun tangan. MUI kemudian meminta Wardani untuk menghentikan segala kegiatan di perkumpulannya.
"Kemarin sih permintaannya pertemuan mingguan ditiadakan, pertemuan 2 bulanan ditiadakan," imbuh Triani.

Selain itu, MUI juga meminta Wardani untuk mengganti cat musala berbentuk kakbah. Sejumlah atribut yang berkaitan dengan perkumpulan 'Trisula Weda' juga telah dicopot.

"Permintaan (musala) dihancurkan yo, kata bapak minta izin jangan dihancurkan, ganti cat aja. Jadi mohon maaf gak nyamain yang di mekkah sono. Atribut-atribut yang ada di sini diambilin semua," lanjutnya.

Wardani juga diminta untuk membubarkan para pengikut, termasuk kegiatan dan ajarannya. Triani mengaku tidak keberatan atas permintaan dari MUI tersebut.

"Jamaahnya suruh bubarin. Kalau emang mereka bermaslaah ya udah ntar saya turunin. Saya gak keberatan. Saya mah jadi orang, mohon maaf, nggak kaku-kaku sih pak dari dulu. Kalau emang salah, ikutin," lanjutnya.

(mea/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads