Cerita Istri Sekuriti yang Ngaku Imam Mahdi Saat Didatangi MUI

Cerita Istri Sekuriti yang Ngaku Imam Mahdi Saat Didatangi MUI

Jefrie Nandy Satria - detikNews
Kamis, 30 Mei 2019 20:28 WIB
Foto: Jefrie Nandy-detikcom
Depok - Munculnya pengakuan pria bernama Winardi sebagai Imam Mahdi membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Depok turun tangan. MUI meminta Winardi bertaubat hingga menghentikan aktivitas perkumpulan 'Trisula Weda' yang selama ini dilakukan di rumahnya di Sawangan, Depok.

Istri Winardi, Triani (44) menceritakan, rumahnya didatangi oleh MUI dan anggota Polsek Sawangan pada Rabu (29/5) pagi. Saat itu, Triani sedang rebahan sambil mendengarkan Alquran melalui ponselnya, kaget dengan kedatangan polisi.

"Kebetulan di sini kan ada adik saya, bantuin saya, manggilnya bukan mbak, Bu. Bu ada inian. Yau dah saya bilang biarin gitu. Saya bilang ngapain. 'Bu..bu ada polisi nih banyak'. Ada apa, saya kayak nggak pernah salah. Saya datang aja keluar," kata Triani di rumahnya di Jalan H Sulaiman, Bedahan, Sawangan, Depok pada Kamis (30/5/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang polisi kemudian menjelaskan kedatangannya ke rumahnya. Mereka hendak mengecek informasi terkait adanya undangan dari Imam Mahdi yang tersebar di media sosial.

"Cuma nanya awalnya bapak bagaimana, bapak dari mana, namanya siapa, tanggal lahir berapa, gitu aja," kata Triani.

Saat itu Winardi yang bekerja sebagai sekuriti saat itu sedang dinas pagi. Sehingga, polisi tidak bertemu dengan Winardi, sampai akhirnya menjelang pukul 12.00 WIB, MUI Depok mendatangi rumahnya.

"Akhirnya mereka pulang. MUI datang, mau dzuhur. Adzan 'kan (ketika) di sini mereka, pas dzuhur deh MUI ke sini. (Winardi) belum pulang, kan sore bapak pulangnya," ungkapnya.



Hingga kemudian pada malam hari menjelang tarawih, polisi bersama MUI kembali datang ke rumahnya. Wardani kemudian dibawa ke Kecamatan Sawangan untuk dilakukan dialog.

"Itu jam 9.00 malam tuh pertemuan sampai jam 11.00 malam mungkin ada. (Yang hadir) bapak MUI itu, bapak camat, MUI dari Depok tuh sama MUI dari Sawangan juga ada tuh, sama pak Camat juga," katanya.

Menurut Triani, MUI kemudian memberikan penjelasan kepada suaminya soal gelar Imam Mahdi tersebut. Winardi pun akhirnya meminta maaf.

"Kita juga yo mohon maaf bapak juga bukan dari pondok. Cuma dapat itu aja, ilham tadi. Ya udah 'kan kalau kayak beliau-beliau kan, mohon maaf, emang udah rajin ibadah makanannya, mohon maaf yak. Alquran dan hadits seenggaknya ngelotok dan paham banget. Di situ yo akhirnya kita yo sepakat, ya dikata salah, (menerima) salah," katanya.

Lanjut Triani, suaminya juga diminta untuk bertaubat dan mengucap kalimat syahadat dalam pertemuan itu.

"(Disebut) sesat, keliru. Bapak (diminta) harus taubat, cara dua kalimat syahadat. Ada rekamannya di situ. Cuma tadi ada yang minta hitam di atas putih, cuma udah gak jamannya. Lewat HP aja jadi," tuturnya.

(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads