Rencana Pembunuhan 4 Pejabat: Diungkap Polisi, Diragukan Fadli

Round-Up

Rencana Pembunuhan 4 Pejabat: Diungkap Polisi, Diragukan Fadli

Marlinda Oktavia Erwanti, Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Kamis, 30 Mei 2019 03:30 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian berbicara tentang rencana pembunuhan empat pejabat negara di kantor Menko Polhukam. ((Nur Azizah/detikcom)
Jakarta - Polisi mengungkap adanya rencana pembunuhan terhadap empat pejabat negara saat penyidikan kasus kerusuhan 21-22 Mei. Pengungkapan ini diragukan Waketum Gerindra Fadli Zon.

Dalam pemaparannya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjabarkan empat pejabat yang masuk daftar untuk dibunuh. Dari empat nama tersebut, salah satunya adalah Menko Polhukam, Wiranto.

"(Dari) pemeriksaan resmi, mereka menyampaikan nama Pak Wiranto, Pak Luhut Menko Maritim, ketiga itu Pak Kabin, keempat Gories Mere," kata Tito dalam jumpa pers di kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Waketum Gerindra, Fadli Zon.Waketum Gerindra Fadli Zon (Samsdhuha Wildansyah/detikcom)


Terkait penjelasan ini, Fadli merasa tidak yakin. Fadli meminta polisi menunjuk siapa dalang di balik rencana pembunuhan itu.

"Saya kok nggak yakin ya. Siapa sih yang mau melakukan itu? Jangan lebay-lah gitu. Siapa? Tunjuk dong orangnya. Polisi itu gampang kok mendeteksi orang mau menarget dan orang kalau menarget nggak akan bilang-bilang. Jangan mengalihkan isu," kata Fadli saat ditemui di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (29/5/2019).






Fadli pun mengaku pernah mendapat ancaman pembunuhan. Wakil Ketua DPR itu meminta polisi menyudahi narasi-narasi seperti demikian, karena yang dibutuhkan rakyat adalah pertanggungjawaban negara atas delapan orang yang diduga tewas saat aksi 22 Mei

"Justru yang mengancam-ancam pihak lain ya saya, termasuk pernah diancam di Twitter, di beberapa tempat, di WA ada, di SMS ada, saya bisa tunjukkan ancaman-ancaman itu. Itu tidak apa-apa," ujar Fadli.

"Berlebihan, kaya ada apa-apa saja. Sudahlah, narasi-narasi seperti itu rakyat tidak percaya. Yang sekarang harus diprioritaskan itu bagaimana yang meninggal? Delapan orang itu apa tanggung jawab negara terhadap delapan orang yang meninggal itu atau lebih dari delapan orang karena ada yang di Pontianak," tuturnya.




Nama-nama pejabat yang masuk target pembunuhan ini merupakan orang-orang yang berada dalam lingkaran ring 1 di bidang politik, hukum, dan keamanan. Sebelum Fadli menyatakan keraguan, Tito sebetulnya sudah menepis anggapan yang menyebut rencana pembunuhan empat pejabat negara itu rekayasa.

Tito mengatakan setiap tindakan penyidik bisa diuji di persidangan. Terlebih lagi, sambung Tito, dunia peradilan di Indonesia sudah terbuka dan transparan.

"Ada pembagian tugas antara penyidik, penuntut, dan peradilan. Semua tindakan-tindakan yang dilakukan oleh penyidik nanti akan diuji oleh peradilan. Terbuka. Dan rekan-rekan tahu bahwa peradilan Indonesia ini salah satu peradilan paling terbuka di dunia. Rekan-rekan media bisa duduk di ruang sidang, meng-cover live semua. Dan kita akan buktikan di persidangan bahwa Polri tidak terlibat di situ," tegas Tito.
Halaman 2 dari 2
(zak/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads