Seperti dilansir AFP, Rabu (29/5/2019), salah satu yang diadili adalah seorang kepala madrasah tempat gadis ini mengenyam pendidikan. Kasus pembunuhan keji gadis bernama Nusrat Jahan Rafi yang terjadi bulan lalu ini memicu kemarahan dan protes besar-besaran di Bangladesh.
Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina berjanji akan mengadili semua yang terlibat kasus ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biro Investigasi Kepolisian Bangladesh (PBI) menyatakan akan mengajukan dokumen dakwaan bagi 16 tersangka ke pengadilan setempat pada Rabu (29/5) waktu setempat. Dua tersangka di antaranya merupakan dua perempuan teman sekelas Rafi.
"Mereka (para tersangka-red) didakwa di bawah aturan hukum penindasan wanita dan anak-anak dan kami akan merekomendasikan hukuman mati untuk seluruh 16 tersangka," ujar kepala penyidik PBI, Mohammad Iqbal.
Iqbal mengatakan, Kepala Madrasah Sonagazi Islamia Senior Fazil, Siraj Ud Doula, memerintahkan pembunuhan itu.
Rafi diketahui melapor ke polisi pada akhir Maret lalu, namun sebuah video yang bocor ke publik menunjukkan kepala kepolisian lokal mencatat laporannya namun menganggap kasusnya 'bukan masalah besar'.
Iqbal mengungkapkan bahwa sedikitnya lima orang, termasuk tiga teman sekelas Rafi, mengikatnya dengan syal sebelum membakarnya hidup-hidup. Para penyerang disebut berniat untuk menyamarkan aksinya sebagai kasus bunuh diri.
Rafi mengalami luka bakar 80 persen di sekujur tubuhnya dan meninggal dunia pada 10 April lalu. Namun sebelum meninggal dia sempat merekam video, yang isinya membeberkan peristiwa tragis yang dialaminya dan menegaskan tuduhan pelecehan seksual untuk kepala madrasah tersebut.
Saudara laki-laki Rafi, Mahmudul Hasan Noman, menginginkan agar kasus ini digelar secara cepat. "Kami ingin semua pelaku dihukum gantung," tegasnya.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini