"Sampai saat ini kita belum ada niat untuk mengevakuasi harimau yang telah menyerang dan menewaskan pekerja di sana (Inhil)," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono kepada wartawan di Pekanbaru, Senin (27/5/2019).
Haryono menjelaskan, harimau yang menyerang pekerja di areal HTI PT RIA di Kabupaten Inhil, merupakan satwa yang hidup di habitatnya. Harimau yang ada di kawasan HTI satu gugusan dengan kawasan hutan suaka margasatwa Kerumutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itulah, pihak BBKSDA Riau belum ada niat untuk memburu harimau tersebut untuk dievakuasi. Karena lokasi yang ada saat ini merupakan wilayah jelajah harimau Sumatera.
"Lha itukan memang habitat harimau. Makanya kita belum ada niatan untuk mengevakuasinya. Lokasi tersebut jelas habitat harimau, mau dievakuasi kemana lagi, kan itu kawasan hutan," kata Haryono.
Menurut Haryono, timnya saat ini masih berada di lokasi tempat penyerangan harimau tersebut. Tim BBKSDA Riau melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk tidak melakukan perburuan terhadap harimau tersebut.
"Kita melakukan sosialisasi ke masyarakat. Hindari lokasi tempat penyerangan tersebut, kami juga sudah minta pihak perusahaan untuk menghentikan aktivitas di lokasi tersebut," kata Haryono.
Pascapenyerangan harimau tersebut, hingga kini puncak predator tersebut belum kelihatan.
"Belum pernah kelihatan (pasca menyerang manusia) dan tidak tertangkap kamera trap kita. Sekali kali lagi, kami tidak akan mengevakuasi harimau itu, karena memang itu alamnya," tutup Haryono. (cha/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini