Dilansir dari AFP, Senin (27/5/2019), the Syrian Observatory for Human Rights menyebut ada seorang gadis muda yang menjadi salah satu korban tewas di pasar di kota Maaret al-Numan di provinsi Idlib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksi Hamdu Mustafa mengatakan dia keluar berbelanja ketika serangan udara menghantam.
"Semua orang di jalanan berjualan dan membeli," katanya kepada AFP.
"Pesawat-pesawat itu menargetkan warga sipil yang membeli makanan untuk anak-anak mereka," sambungnya.
Di dekatnya, para pekerja penyelamat yang dikenal sebagai White Helmets mengarahkan buldoser untuk membersihkan puing-puing.
Pertempuran telah berkobar dalam beberapa hari terakhir. Pada hari Minggu, pasukan rezim mengambil kembali kendali atas kota Kafr Nabuda di utara provinsi Hama, kata kantor berita dan observatorium negara, SANA.
Baca juga: Nafsu AS Memerangi Iran |
HTS dan pemberontak sekutu menguasai bagian kota dalam beberapa hari terakhir, setelah rezim pertama kali mengusir mereka pada 8 Mei. PBB telah memperingatkan serangan habis-habisan di wilayah Idlib akan mengakibatkan bencana kemanusiaan bagi hampir tiga juta penduduknya.
Observatorium mengatakan lebih dari 230 warga sipil telah tewas dalam lonjakan kekerasan sejak akhir April. PBB menyebut lebih dari 200.000 warga sipil telah terlantar akibat meningkatnya kekerasan ini.
Sebanyak 20 fasilitas kesehatan telah dilanda eskalasi di mana 19 di antaranya, menurut PBB, sedang tidak berfungsi. (haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini