BW Tak Ingin Pola Kerja Mahkamah Kalkulator, Ini Respons MK

BW Tak Ingin Pola Kerja Mahkamah Kalkulator, Ini Respons MK

Jabbar Ramdhani - detikNews
Sabtu, 25 Mei 2019 17:29 WIB
Gedung MK (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Ketua Tim Kuasa Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Bambang Widjojanto, mendorong Mahkamah Konstitusi (MK) tidak menjadi 'mahkamah kalkulator'. MK menegaskan menangani gugatan hasil Pilpres sesuai aturan.

"MK lembaga peradilan (yang) tugasnya menegakkan hukum dan UU. Semua permohonan itu akan diperiksa. Fakta yang ada itu bagaimana, alat bukti, itu yang akan dipertimbangkan hakim dalam memutus," ujar Juru Bicara MK, Fajar Laksono, saat dihubungi, Sabtu (25/5/2019).

Fajar mengatakan MK akan lebih dulu memeriksa permohonan gugatan hasil Pilpres yang diajukan Prabowo-Sandiaga. Setiap dalil yang diajukan pihak pemohon akan dibuktikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT





"Kita ikuti sidang ini. (Transparansi) pasti itu yang sangat dikedepankan," katanya.

Sementara itu, soal harapan Bambang Widjojanto agar MK tak menjadi bagian rezim korup, Fajar menolak berkomentar.

"Apa maknanya saya tidak tahu. MK hanya menjalankan tugas dan tidak terkait politik ataupun diintervensi pemerintah," tegas dia.

Prabowo-Sandi, diwakili tim hukum, melayangkan gugatan hasil Pilpres 2019 ke MK pada Jumat (24/5) malam.

"MK dalam berbagai putusannya telah memutuskan berbagai perkara sengketa pemilihan, khususnya pilkada, dengan menggunakan prinsip terstruktur, sistematis, dan masif. Kami coba mendorong MK bukan sekadar mahkamah kalkulator, yang bersifat numerik," kata BW setelah mengajukan permohonan gugatan hasil pilpres ke MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (24/5).





MK, kata BW, harus memeriksa dugaan-dugaan kecurangan tersebut. Dengan adanya kecurangan-kecurangan itu, lanjutnya, muncul penilaian bahwa Pemilu 2019 merupakan yang terburuk dalam sejarah.

"Tapi memeriksa betapa kecurangan itu sudah makin dahsyat. Dan itu sebabnya di publik ada berbagai pernyataan yang menjelaskan inilah pemilu terburuk di Indonesia yang pernah terjadi selama Indonesia berdiri," ujarnya.


Tonton video Perlawanan Terakhir Prabowo-Sandi untuk Pilpres di Last Minute:

[Gambas:Video 20detik]

(jbr/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads