BW Singgung Rezim Korup saat di MK, Istana: Tak Perlu Tendensius

BW Singgung Rezim Korup saat di MK, Istana: Tak Perlu Tendensius

Andhika Prasetia - detikNews
Sabtu, 25 Mei 2019 15:10 WIB
Deputi V Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodharwardani. (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Ketua Tim Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Bambang Widjojanto (BW), menyinggung rezim korup saat mendaftarkan gugatan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK). Pihak Istana meminta BW tidak perlu membuat pernyataan yang bersifat tendensius.

"Kita tidak perlulah membuat pernyataan tendensius seperti itu. Pertama, MK levelnya adalah lembaga negara, sama dengan eksekutif. Tidak ada hubungan fungsional antara kedua lembaga tersebut, sehingga tidak mungkin bisa dikooptasi eksekutif," ujar Deputi V KSP Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan, dan HAM Jaleswari Pramodhawardani saat dimintai konfirmasi, Sabtu (25/5/2019).


Jaleswari meminta publik, termasuk kubu capres Prabowo Subianto, menaruh kepercayaan pada kinerja MK dalam membuat putusan. Ia berharap masyarakat tidak terpancing akan segala pernyataan yang bersifat tuduhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedua, kita perlu menaruh kepercayaan terhadap kinerja MK, selain kredibilitas dan kompetensi yg dimiliki para hakim MK, juga mekanisme yang terbuka dan transparan, di mana semua orang bisa mengikuti prosesnya. Jangan tergesa-gesa berprasangka dan membuat stigma tanpa dasar. Saya rasa kita perlu mengembalikan ruang publik kita kepada percakapan menyehatkan tanpa nuansa insinuatif seperti itu," jelas Jaleswari.


Jaleswari menegaskan komitmen pemerintah dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. Ia meminta kasus korupsi yang terjadi saat ini tidak langsung disimpulkan dengan istilah 'rezim korup'.

"Intinya, jangan menggeneralisasi seperti itu hanya karena ada beberapa kasus korupsi yang terungkap. Pemerintahan ini sangat komit terhadap pemberantasan korupsi melalui diterbitkannya regulasi pencegahan sampai upaya penindakan. Perkara korupsi tidak bisa hanya melihat masa 5 tahun ini saja. Praktik ini sudah berakar sejak puluhan tahun lalu," ujar Jaleswari.


Sebelumnya diberitakan, BW berharap MK tidak menjadi bagian dari rezim korup. BW bersama tim hukum Prabowo menggugat hasil Pilpres karena menilai ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif.

"Mudah-mudahan Mahkamah Konstitusi bisa menempatkan dirinya menjadi bagian penting di mana kejujuran dan keadilan harus menjadi watak dari kekuasaan, dan bukan justru menjadi bagian dari satu sikap rezim yang korup," kata BW di gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (24/5).


Diblokade Saat ke MK, BW: Aparat Jangan Paranoid!:

[Gambas:Video 20detik]

(dkp/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads