"Jumlah yang diberikan layanan kesehatan pada 21-24 Mei sebanyak 905 orang, 8 orang di antaranya meninggal," kata Kadinkes DKI Jakarta Widyastuti dalam keterangannya, Jumat (24/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban paling banyak berusia 20-29 tahun (360 orang atau 40 persen dari total kasus). Kondisi korban luka ringan (lecet, luka sobek, memar, iritasi mata) sebanyak 578 orang, luka berat (patah tulang, cedera kepala, luka akibat benda tajam dan benda tumpul) sebanyak 95 orang, penyakit lainnya (tekanan darah tinggi, ISPA, pingsan) sebanyak 224 orang. Sampai saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit sebanyak 58 orang," terang Widyastuti.
Lebih lanjut Widyastuti mengatakan delapan orang meninggal keseluruhannya berjenis kelamin laki-laki berusia 16 tahun sampai 31 tahun.
"Alamat 4 orang dari Jakarta, 2 orang dari Tangerang, 1 orang dari Depok, dan 1 orang dari Pandeglang. Jenazah meninggal berasal dari data RS: 3 jenazah dari RSUD Tarakan, 2 jenazah dari RS Pelni (dirujuk ke RS Polri), 1 jenazah dari RS Budi Kemuliaan (dirujuk ke RSCM), 1 jenazah dari RSAL Mintoharjo (dirujuk ke RS Polri), dan 1 jenazah dari RS Dharmais (dirujuk ke RS Polri)," paparnya.
Widyastuti mengatakan empat korban meninggal yang dirujuk ke RS Polri dilakukan autopsi. Sementara itu, terhadap empat jenazah lainnya, keluarga menolak dilakukan autopsi dan sudah dibawa pulang oleh keluarga. (idn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini