Pada 22 Mei kemarin, para PKL di sekitar Tanah Abang tak beroperasi karena adanya aksi. Selain itu, aksi pada 21 Mei malam di depan Bawaslu RI ricuh melebar sampai Tanah Abang hingga 22 Mei dini hari. Kerusuhan pun kembali terjadi di Jl Jatibaru, Tanah Abang, pada pagi hingga sore hari, Rabu (22/5).
Salah satu PKL Tanah Abang bernama Jefri hari ini memilih berdagang karena tidak ada pilihan. Padahal dia masih was-was jika kerusuhan kembali terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau nggak jualan, kita makan apa? Sehari-hari dapat (uang) tergantung (dari jualan), nggak bisa dipastikan. Bisa lebih (Rp 2 juta)," ucap Jefri saat ditemui di lokasi, Kamis (23/5/2019).
Jefri bersama ratusan PKL lain sudah menggelar dagangan sejak pagi tadi. Pembeli hilir mudik menawar dan membeli jualan mereka.
Jefri melihat situasi hari ini sudah kondusif. Kondisi Jalan Jatibaru yang berada di depan Stasiun Tanah Abang pun sudah mulai normal. Kemarin, massa perusuh melempari Stasiun Tanah Abang dengan batu sehingga membuat penumpang kereta tak bisa keluar.
"Kalau sekarang sih aman, nggak tahu kalau besok, belum tahu juga sih," ucap Jefri.
![]() |
Senada dengan Jefri, PKL di Jalan Kebon Jati yang berada di dekat Blok G Pasar Tanah Abang mulai membuka lapak hari ini. Dia lebih takut tak dapat penghasilan daripada rusuh.
"Kemarin nggak dagang. Sekarang baru datang. Nggak takut (rusuh). Ya mau gimana, kalau nggak buka nggak makan," ucap Aci.
Dia berharap kerusuhan segera reda. Saat rusuh kemarin, Aci tidak membuka lapak karena takut.
"Kemarin (nggak buka), masih pada takut," ucap Aci.
Tonton video Pasar Tanah Abang Bergeliat Lagi:
(aik/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini