Yang Perlu Diketahui Seputar Kerusuhan 21-22 Mei Sejauh Ini

Yang Perlu Diketahui Seputar Kerusuhan 21-22 Mei Sejauh Ini

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Rabu, 22 Mei 2019 21:58 WIB
Foto: Pradita Utama/detikcom
Jakarta - Kerusuhan yang terjadi di beberapa titik di Jakarta terus berlangsung. Hari ini, sejak siang hingga larut malam, kerusuhan di beberapa kawasan masih berlangsung. Berikut adalah rentetan peristiwa kerusuhan sejauh ini:

21 Mei 2019

21.00 WIB: Masa Bubar Tertib

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal menjelaskan aksi massa demo 22 Mei di gedung Bawaslu mulanya berlangsung kondusif. Bahkan dia mengatakan aparat dan peserta aksi sempat menjalan ibadah shalat Tarawih berjemaah. Lantas, sekitar pukul 21.00 WIB, Kapolres Metro Jakarta Pusat mengimbau massa aksi membubarkan diri. Massa pun patuh dan membubarkan diri secara kondusif.


Baca juga: Polri soal Rusuh 22 Mei: Kalau Ada Keterlibatan Parpol, Kami Dalami Aktornya



23.00 WIB: Massa Tak Dikenal Muncul Bikin Rusuh

Kendati demikian, Iqbal menjelaskan, tiba-tiba sekitar pukul 23.00 WIB, di depan gedung Bawaslu, muncul kelompok massa yang tak jelas asalnya. Mereka melakukan tindakan provokatif dan anarkistis.

"Sekira 23.00 WIB tiba-tiba ada massa kita tidak tahu massa dari mana, massa yang berulah anarkis dan provokatif, berusaha merusak security barrier dan memprovokasi petugas. Sesuai dengan SOP bahwa tidak boleh lagi massa aksi setelah larut malam, petugas TNI dan Polri menghalau, namun massa tersebut di beberapa ruas jalan kita dorong ke Jalan Sabang dan Wahid Hasyim, bukan malah kooperatif, tapi menyerang petugas, bukan hanya dengan kata-kata tapi lemparan batu, molotov, petasan ukuran besar ke arah petugas," kata M Iqbal di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).

02.45 WIB: Muncul Massa Tak Dikenal Lain di KS Tubun

Kemudian sekitar pukul 02.45 WIB, Iqbal menyebut polisi sudah bisa mengurai kelompok massa sebelumnya. Namun kelompok massa lain muncul lagi.

"Sekira pukul 02.45 WIB, ada sekelompok massa yang lain dari massa yang tadi, massa yang tadi sudah terurai," tutur Iqbal.

Setelah 58 orang terduga provokator diamankan, sekitar pukul 03.00 WIB muncul lagi massa tak dikenal di sekitar Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta Pusat. Polisi menduga kelompok massa ini sudah di-setting.

"Pada saat bersamaan pada pukul 03.00 WIB ada lebih-kurang massa yang berkumpul di KS Tubun, memang kita massa banyak, kalau kita duga massa tersebut sudah dipersiapkan dan di-setting, seperti biasa kami melakukan imbauan pendekatan, Kapolres Metro Jakarta Barat," kata dia.

03.00 WIB: Massa Lempari Asrama Brimob dengan Bom Molotov

Dibantu oleh beberapa tokoh masyarakat pemuka Front Pembela Islam (FPI), polisi terus berusaha meredakan aksi massa ini. Namun kelompok massa justru menyerang asrama Polri dengan batu, bom molotov, petasan, dan botol.

"Dibantu tokoh-tokoh masyarakat pemuka-pemuka FPI, karena di situ markas FPI, alhamdulillah ada komunikasi. Namun, seketika itu juga massa tersebut bergerak ke arah asrama Polri di Petamburan, dan mereka menyerang asrama tersebut dengan batu, molotov, petasan, botol-botol yang ada. Memang ada piket di situ, SOP ada piket, asrama Brimob dan polisi-polisi pada fungsi lain. Dihalau dengan gas air mata, massa bukannya mundur, tapi terus masuk ke asrama melakukan perusakan asrama, ini yang brutal lagi, membakar beberapa kendaraan yang diparkir di sana, baik itu kendaraan pribadi maupun kendaraan dinas," kata Iqbal.



Dari aksi massa ini, diketahui orang-orang dari bagian kelompok massa mengalami luka-luka. Di satu sisi, beberapa kendaraan dilaporkan rusak.

"Mobil yang rusak 11 unit, dengan kerusakan bervariasi, kaca depan, bodi, dan lain-lain, dan mobil yang terbakar 14 unit, truk Dalmas satu, tiga mobil dinas K-9, dan 11 unit mobil umum," imbuh Iqbal.

Selain itu, Iqbal memastikan 11 orang terduga provokator sudah diamankan di Polda Metro Jaya untuk diperiksa.



22 Mei 2019

Ada Bukti Ambulans Berlogo Partai

Polisi menduga sejumlah orang yang melakukan kerusuhan berasal dari luar Jakarta. Mayoritas diduga berasal dari Jawa Barat, Banten dan Jawa Tengah. Selain itu, Iqbal mengatakan polisi menemukan bukti berupa satu mobil ambulans berlogo partai berisi batu dan alat-alat. Diduga batu dan alat tersebut adalah amunisi massa untuk menyerang polisi.

"Ada bukti-bukti. Ada satu ambulans, saya tidak akan sebutkan partainya, penuh dengan batu dan alat-alat. Ada juga massa tersebut masih menyimpan amplop dan kami sita, Polda Metro Jaya, sedang kami dalami," ujarnya.

Terkait ambulans berlogo partai ini, diketahui logo tersebut merupakan logo Partai Gerindra Tasikmalaya. Ketua DPC Gerindra Kota Tasikmalaya Nandang Suryana pun membenarkan ambulans tersebut milik pihaknya, namun membantah sengaja membawa batu untuk massa 22 Mei.

Ia menjelaskan ambulans yang kaca depan dan badan pintu bertulis 'Gerindra Kota Tasikmalaya' itu dikirim ke Jakarta pada Selasa (21/5) malam, sekitar pukul 20.00 WIB. "Jadi begini, DPC se-Jabar diinstruksikan harus kirim ambulans ke Seknas. Hanya ditugaskan mengirim ambulans. Ini se-Jabar, bukan Kota Tasik saja," ujar Nandang di kantor Gerindra Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (22/5/2019).

10.02 WIB: Kerusuhan Meletus di Flyover Slipi

Kerusuhan pun kembali meletus di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kali ini merembet ke lokasi lain. Di flyover Slipi, Jakarta Barat, ada massa yang merusuh terpantau sejak pukul 10.02 WIB.

"Iya ini ada massa yang buat rusuh, masih kami tangani," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi saat dihubungi detikcom, Rabu (22/5/2019).

Hengki mengatakan pihaknya saat ini masih mengamankan massa. Hengki menyebut massa bukan dari Jakarta.

"Ini massa dari daerah dan bukan santri," kata Hengki.

Hengki mengatakan massa menyerang petugas ketika dihadang di Jalan KS Tubun, Jakarta Barat. Massa mencoba ke Bawaslu, kemudian menyerang petugas dengan beberapa barang berbahaya.

12.00 WIB: Dua Bus Brimob Dibakar

Dua bus milik Korps Brimob Polda Metro Jaya dibakar massa di samping Jembatan Slipi Jaya, ujung selatan Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Barat, Rabu, sekitar pukul 12.00 WIB. Selain itu, tiga bus dan satu mobil lainnya milik Brimob Polda Metro Jaya rusak berat akibat dilempari batu oleh massa.



13.00 WIB: Helikopter Water Bombing Memadamkan Api

Helikopter water bombing sempat memadamkan api dengan menyiramkan air ke arah ban yang dibakar massa di depan Masjid Jami An Nur, Petamburan, Jakarta. Setiap dipadamkan, massa kembali membakar ban atau sampah di jalan.

Pantauan detikcom di depan Masjid Jami An Nur, Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta, Rabu (22/5/2019), massa mulai membakar ban di tengah jalan sejak pukul 13.30 WIB. Polisi kini juga sudah menjauh dari titik itu.

Setidaknya ada 5-6 kali air disiramkan dari helikopter. Namun, setiap kali api padam, massa kembali membakar ban dan sampah.

18.30 WIB:
Massa Aksi di depan Bawaslu Ricuh Lagi


Massa aksi di depan kantor Bawaslu yang mulanya kondusif kembali ricuh. Massa aksi melemparkan barang-barang ke arah personel yang sedang berjaga di lokasi. Massa tersulut oleh segelintir pendemo. Selain itu, massa sempat menyulut petasan dan membentangkan bendera Merah-Putih.

Pantauan di lokasi, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, massa tampak melempari petugas sekitar pukul 18.30 WIB, Rabu (22/5/2019). Padahal awalnya massa hendak membubarkan diri. Ada sejumlah orang yang tampak memprovokasi. Namun massa yang tersulut terlihat melemparkan barang ke arah polisi. Tampak botol, batu, dan petasan dilemparkan ke arah polisi. Polisi masih berdiam dan tidak melawan.

Sementara itu, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan meminta massa yang masih bertahan di sekitar gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, segera membubarkan diri.

"Kami TNI-Polri akan bertahan dan tidak akan melakukan tindakan apa-apa. Tidak akan membalas teman-teman. Kami TNI-Polri juga sepakat sesuai dengan aturan. Tadi siang Pak Gubernur sudah menyampaikan, kami Polri tidak akan melakukan pembalasan dan hanya akan bertahan di sini," kata Harry lewat pengeras suara di dekat gedung Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).

Kombes Harry mengatakan sudah berkomunikasi dengan koordinator lapangan aksi demo ini. Dia meminta bantuan agar massa segera meninggalkan lokasi kembali ke rumah masing-masing.

"Bantu, bantu teman-teman agar semuanya kembali secepatnya. Terima kasih, teman-teman," ujar Kombes Harry.

Akhirnya, setelah beberapa himbauan, massa aksi menjadi kembali tenang.

19.30 WIB:
Sejumlah Elite BPN Muncul


Lantas, sejumlah elite Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menemui massa demo di depan Bawaslu. Di antaranya Wakil Ketua DPR yang juga Waketum Gerindra Fadli Zon dan Neno Warisman. Pantauan detikcom di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pukul 19.30 WIB, Rabu (22/5/2019), massa awalnya meneriakkan nama Prabowo. Tak lama, ternyata yang tiba adalah Fadli Zon dan Neno Warisman.

Mereka berdua langsung naik ke mobil komando, yang sebelumnya akan meninggalkan depan Bawaslu, namun tak jadi. Fadli Zon tampak mengenakan jaket loreng. Hingga pukul 19.37 WIB, Fadli Zon masih berada di lokasi. Neno Warisman tampak bicara menggunakan mikrofon. Dia memimpin massa selawatan.



17.13 WIB: Massa Di Slipi Lempari Polisi Dengan Batu dan Kembang Api


Kerusuhan masih terjadi di kawasan Slipi, Jakarta Barat. Massa melempari polisi dengan batu dan kembang api.

Pantauan detikcom, pada pukul 17.13 WIB, polisi antihuru-hara terlihat membuat barikade di Jl Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2019). Mereka dilengkapi tameng dan helm.

Massa yang dari arah berlawanan terlihat terus melempari polisi dengan batu dan kembang api. Massa juga terus berteriak seolah menantang polisi.

20.45 WIB: Kerusuhan Massa Mulai Melebar Ke Jalan Wahid Hasyim


Kerusuhan massa yang sebelumnya berdemo di depan gedung Bawaslu melebar ke Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Massa terlihat membakar pembatas alias separator jalan yang terbuat dari plastik. Pantauan detikcom di lokasi, sekitar pukul 20.45 WIB, Rabu (22/5/2019), massa terlihat memenuhi jalan Wahid Hasyim di samping Sarinah. Mereka terlihat melempari polisi dengan batu dan benda-benda lainnya.

Sementara itu, polisi antihuru-hara tampak membuat barikade dan berjaga di depan gedung KPU. Di sisi lain, ada massa yang bergerak ke arah Taman Suropati. Pemandangan ini terpantau di Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, tak jauh dari Kantor KPU, Rabu (22/5/2019) pukul 21.00 WIB. Polisi membuat barisan tepat di perempatan lampu merah Jalan Imam Bonjol.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads