"Ya itu lihat saja, nggak putus-putus kok sampai sekarang (massa lemparkan petasan). Itu ada dugaan (dipasok), karena memang di Polda juga ditangkap ada salah satu ambulans yang isinya batu dan sebagainya," ujar Hengki di lokasi rusuh, flyover Slipi, Rabu (22/5/2019).
Dari rusuh di wilayah Jakarta Barat, total ada 165 orang yang diamankan. Massa perusuh itu disebut beraksi dengan dibayar oleh pihak tertentu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Massa yang mayoritas berasal dari luar Jakarta ini tidak menghasut warga setempat untuk ikut berdemo. Menurut Hengki, warga justru tidak suka dengan adanya aksi rusuh tersebut.
"Sementara belum. Artinya, di sini warga juga banyak yang nggak setuju. Karena awal mula kerusuhan kemarin itu kan bentrok antarwarga juga, ada korbannya. Buktinya, kami didukung ulama kok. Nanti sebentar lagi ulama datang juga mem-backup kita," sebutnya.
"Artinya dari masyarakat Jakarta sendiri, khususnya ulama dan sebagainya, tidak setuju perbuatan-perbuatan seperti ini," imbuh Hengki.
Meski massa masih ricuh, polisi memastikan pihaknya tetap akan preventif dan tidak menyerang. Hengki mengatakan polisi akan terus mengimbau agar massa tidak melakukan perbuatan-perbuatan melawan hukum.
"Karena dari hasil pemeriksaan kita memang ada salah satu tersangka menyatakan kemari salah satunya adalah melakukan perusakan terhadap properti, khususnya properti kepolisian. Buktinya kemarin memang sudah ada niat melalukan itu, pembakaran di Petamburan. Itu pengakuan dari salah satu tersangka," paparnya.
Hengki pun memastikan polisi akan terus berjaga menghalau massa yang melakukan kericuhan. Ia menyatakan Polri siap dengan banyak petugas.
"Personel yang dikerahkan ganti-ganti ya, ini ada 6 SSK (satuan setingkat kompi), nanti 4 ditambah lagi 4 SSK. Karena mereka ini kan kelihatannya sedikit, nanti malam tiba-tiba banyak. Kita harus antisipasi itu," ujar Hengki.
Simak Juga "Soal Aksi 22 Mei, Jokowi Tegas Tak Beri Toleransi bagi Perusuh": (elz/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini