"Imbauan sudah kami sampaikan, sekali lagi bahwa ini bukan forum ilmiah mahasiswa. Nilai tambahnya tidak ada. Dari pada buang-buang waktu kalau semua proses sudah dilakukan jangan berbuat yang sia-sia. Dari sisi akademik nggak ada," kata Nasih di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019).
Nasih menuturkan aksi 22 Mei sangat berbeda dengan aksi turun ke jalan mahasiswa saat 1998. Namun, dia tidak bisa melarang bila mahasiswanya tetap pergi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nasih tetap mengingatkan mahasiswanya fokus pada agenda perkuliahan. Dia meminta mahasiswa terlibat demo yang menampilkan prestasi.
"Yang kami urus kan perkuliahan. Di luar itu mahasiswa punya agenda masing-masing. Tapi kami sebagai rektor itu bukan forum mahasiswa. Mahasiswa kalau mau demo, demokan prestasi, karya berbasis data," terangnya. (fdu/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini