Sebuah bom rakitan berisi paku dan serpihan logam meledak di dekat Museum Agung Mesir, tepatnya di dekat sebuah bus wisata yang membawa 25 turis asal Afrika Selatan. Bus itu membawa para turis dari bandara menuju distrik yang menjadi lokasi piramida ternama Mesir.
Seperti dilansir Reuters, Senin (20/5/2019), Kementerian Dalam Negeri Mesir tidak menyebut lebih lanjut apakah militan yang tewas ini terkait dengan ledakan bom pada Minggu (19/5) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ditegaskan oleh pihak kementerian bahwa pasukan keamanan membunuh para terduga militan dalam penggerebekan di persembunyian mereka di antara distrik 6th of October (nama distrik di Giza) dan Al Shorouk.
Di wilayah tersebut, disebutkan bahwa anggota kelompok militan lokal, Hasm, sedang merencanakan serangkaian serangan untuk memicu 'atmosfer kekacauan'.
Otoritas Mesir menuduh kelompok Hasm -- yang muncul tahun 2016 dan mengklaim sejumlah serangan -- sebagai sayap kelompok Ikhwanul Muslimin yang telah dinyatakan sebagai kelompok terlarang di Mesir. Tuduhan ini telah dibantah oleh Ikhwanul Muslimin.
Dituturkan pihak kementerian bahwa para terduga militan tewas dalam baku tembak, namun tidak disebut lebih lanjut identitas mereka.
Kementerian Dalam Negeri menyebut bahwa sejumlah persenjataan dan peledak ditemukan di lokasi penggerebekan.
Hasil penyelidikan Reuters pada April lalu mendapati bahwa pasukan keamanan Mesir telah menembak mati ratusan terduga militan, dalam aksi yang disebut Kementerian Dalam Negeri Mesir sebagai baku tembak. Keluarga para terduga militan menyebutnya sebagai pembunuhan di luar hukum.
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini