"Tiap korlap (koordinator lapangan) harus tanggung jawab dengan massa. Kita juga menekankan para korlap, kalau (ada orang) tidak dikenal, nggak boleh ikut aksi karena bisa disusupi," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (20/5/2019).
Di sisi lain, Dedi mengatakan Polri sudah berkoordinasi dengan para korlap itu untuk tidak memboyong massa dalam jumlah besar. Selain itu, aksi pada hari esok itu diminta Polri untuk tetap mengedepankan konstitusi.
"Kami sudah komunikasi dengan koordinator lapangan untuk tidak perlu memobilisasi massa dalam jumlah besar. Akhirnya (jumlah) mengecil rata-rata ada perwakilan dari setiap daerah," ujar Dedi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polri sebelumnya telah berkoordinasi dengan TNI dalam rangka pengamanan Ibu Kota saat menjelang pengumuman hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2019 oleh KPU pada 22 Mei besok. Total ada sekitar 34 ribu personel gabungan dari Polri dan TNI yang telah disiagakan.
Simak Juga 'Polisi Tetap Antisipasi Gangguan Lain di Aksi 22 Mei':
(aud/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini