Direktur PT Jasa Marga Solo Ngawi (JSN), Ari Wibowo, mengatakan pada hari biasa terdapat sekitar 11 ribu kendaraan yang melintas di Solo-Ngawi.
"Jumlah 48 ribu kendaraan itu saat puncak arus mudik dan balik. Kalau di luar itu sekitar 31 ribu," ujar Ari saat dihubungi detikcom, Senin (20/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan dibandingkan tahun lalu, Ari menyebut selisihnya terlampau jauh. Sebab saat itu jalan tol Solo-Ngawi belum terhubung secara penuh.
Untuk mengoptimalkan pelayanan, pihaknya kini mendirikan gardu pembayaran tambahan atau gardu satelit. Gardu ini diharapkan dapat mengurai kemacetan di pintu Tol Colomadu dan Ngemplak.
"Kemacetan juga mungkin terjadi setelah keluar pintu tol, yaitu di persimpangan dengan jalan kabupaten. Kami akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk itu," ungkap dia.
Ari memprediksi gerbang tol Colomadu dan Ngemplak merupakan pintu yang bakal menjadi favorit dilintasi masyarakat. Sebab pintu tersebut akan dilintasi pemudik dari Solo Raya dan Yogyakarta.
"Pintu tersebut akan dilewati pemudik dari barat maupun timur. Selain dari Solo Raya, akan banyak pula pemudik dari Yogyakarta yang lewat di situ," pungkasnya. (bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini