Lamanya proses pemadaman, salah satunya disebabkan minimnya saluran udara di pasar yang sudah berusia puluhan tahun itu. Asap pekat juga masih menutupi area dalam sehingga menyulitkan petugas untuk menemukan titik-titik api yang belum padam.
Kondisi itu juga diperparah dengan tidak adanya sistem proteksi kebakaran yang memadai di area pasar. Contohnya saja seperti hydrant dan alat proteksi lainnya sama sekali tidak terlihat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya kondisi itu sangat berbahaya untuk bangunan. Apalagi dari pantauannya memang ventilasi dan jalur evakuasi dari Pasar Kosambi terlihat tidak representatif sehingga perlu ada evaluasi.
"Ini proteksi kebakaran memang tidak ada sama sekali, jadi rawan untuk Pasar Kosambi," ucapnya.
Sementara itu Pjs Dirut PD Pasar Bermartabat Kota Bandung Andri Salman mengakui Pasar Kosambi tidak dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran. Dia beralasan gedung atau pasar tersebut merupakan bangunan tua yang belum sempat dilengkapi dengan sistem tersebut.
"Enggak, ini bangunan lama kayaknya belum terkondisikan," ucapnya.
Pihaknya menyatakan, akan segera melakukan audit bangunan untuk memeriksa struktur bangunan Pasar Kosambi. Bila tidak memungkinkan untuk digunakan maka opsinya dibongkar dan dibangun ulang.
"Tapi misalnya masih bisa digunakan kembali pasca kebakaran ini, kenapa tidak misalnya dilakukan rehabilitasi," ujarnya. (mso/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini