2 Elite PD Balik Badan karena Bu Ani Di-bully Buzzer, BPN: Alasan Aneh

2 Elite PD Balik Badan karena Bu Ani Di-bully Buzzer, BPN: Alasan Aneh

Tsarina Maharani - detikNews
Senin, 20 Mei 2019 13:08 WIB
Anggota Direktorat Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandi, Habiburokhman (Foto: Dok. Pribadi)
Jakarta - Dua elite Partai Demokrat (PD), Ferdinand Hutahaean dan Jansen Sitindaon, meninggalkan dukungannya kepada capres Prabowo Subianto karena Ani Yudhoyono menjadi sasaran bully buzzer dari kubu 02. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menyebut alasan keduanya aneh.

"Aneh saja kalau hal itu jadi alasan, kita kan nggak tahu siapa sebenarnya pem-bully tersebut, bisa jadi penyusup," ujar anggota Direktorat Hukum dan Advokasi BPN, Habiburokhman, kepada wartawan, Senin (20/5/2019).


Menurut Habiburokhman, Prabowo dan Sandi serta jajaran BPN sangat menghormati Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sang istri. Ia mengatakan PD seharusnya melihat sikap Prabowo dan Sandi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Prabowo, Pak Sandi, segenap komponen BPN menaruh hormat pada Bu Ani dan keluarga Pak SBY. Hubungan mereka sangat bagus," kata politikus Gerindra itu.


Karena alasan tersebut, Jansen mengatakan PD siap meninggalkan Prabowo. BPN Prabowo-Sandi menghormati keputusan tersebut apabila benar terjadi.


Jansen dan Ferdinand menuding buzzer 02 membully kondisi kesehatan Ani yang tengah dirawat di Singapura karena kanker darah/Jansen dan Ferdinand menuding buzzer 02 mem-bully kondisi kesehatan Ani yang tengah dirawat di Singapura karena kanker darah. (Anung Anindito/detikcom)

"Kami hormati sikap politik mereka sejak awal mau dukung atau tidak dan sekarang mau tarik dukungan atau tidak. Itu murni kedaulatan mereka," kata Habiburokhman.

Diberitakan sebelumnya, Jansen dan Ferdinand balik badan dari barisan pendukung Prabowo-Sandi. Jansen menyatakan PD mempertimbangkan keluar dari Koalisi Adil Makmur.

"Situasi ini jelas menjadi bahan pertimbangan kami apakah kami masih pantas terus berada di koalisi Prabowo ini atau segera mundur saja dari koalisi ini," ujar Jansen, Senin (20/5).

Situasi yang dimaksud adalah soal tudingan adanya buzzer dari Prabowo-Sandi yang mem-bully Bu Ani. Sebelum Jansen, Ferdinand Hutahaean sudah menyatakan terlebih dahulu keluar dari pendukung Prabowo-Sandi.

Meski begitu, Jansen menyebut keputusan Demokrat bertahan atau keluar dari koalisi Prabowo-Sandi akan diambil oleh para petinggi partai. Hanya saja yang jelas, Jansen menegaskan mundur meski di Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, dia bertugas sebagai salah satu juru bicara.


Simak Juga "Panas Hubungan Demokrat di Koalisi Prabowo-Sandi":

[Gambas:Video 20detik]

(tsa/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads