"Anjing itu saya punya pribadi. Turun kalau perlu. Habis untuk apa? Saya tidak mau kasih tahu (ada permintaan pinjam anjing dari polisi atau tidak). Kalau diperlukan mengatasi brutal itu," ujar Hendropriyono seusai Musyawarah Besar Kaum Muda Indonesia di Gedung Djoeang 48, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Minggu (19/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu salah satu contoh. Bisa diuji. Kalau dia nyerang, dia gigit tidak akan lepas. Saudara-saudara tahu kan kalau dijilat anjing saja najis, apalagi kalau digigit tidak dilepas-lepas. Sampai kulit Anda itu dibawa pergi baru dilepas. Saya punya semuanya 152 ekor," ujarnya sambil menunjukkan anjing-anjingnya.
Namun dia mengaku tak akan meminjamkan semua anjing itu jika memang dibutuhkan aparat keamanan. Dia mengaku masih membutuhkan anjing-anjing tersebut untuk menjaga rumahnya.
"Tidak semualah. Buat jaga rumah saya dong, masa rumah saya nggak ada yang jaga. Seperti ini saya kasih contoh, saya kalau nanti polisi nurunin anjing masih mikir kan, mikir nanti bagaimana salah. Saya kan rakyat," ujarnya.
Hendropriyono pun mengatakan dirinya tak mau hanya diam. Menurutnya, negara tak akan bubar karena kelakuan sekelompok orang.
"Karena itu, saya tidak mau diam-diam saja. Karena kita harus ingat bahwa negara ini tidak akan bubar karena kelakuan orang-orang yang sedikit ini, yang sudah ompong ini. Tapi karena yang banyak diam saja, karena itu saya tidak mau diam saja," ucap Hendropriyono.
Simak Juga "Polisi Tetap Antisipasi Gangguan Lain di Aksi 22 Mei":
(haf/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini