"Warga kumpul kalau ada yang lewat-lewat itu diusir nggak boleh masuk wilayah itu. Warga ini kayak mau ngeroyok, tapi itu niatnya pencegahan masyarakat," kata AKBP Lukam Cahyono saat dihubungi detikcom, Minggu (19/5/2019).
Lukman mengatakan polisi juga datang ke lokasi pada Minggu (19/5) dini hari tadi. Polisi membubarkan kerumunan warga dan geng motor tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lukman mengatakan masyarakat sekitar mencegat geng motor di lokasi untuk mencegah adanya aksi tawuran. Di bulan Ramadhan ini, aksi tawuran memang marak terjadi di beberapa wilayah.
"Itu geng motor dari arah Jakarta Barat," imbuhnya.
Lukman mengimbau masyarakat tidak melakukan aksi sweeping geng motor dan main hakim sendiri. Masyarakat sendiri diminta mempercayakan keamanan kepada polisi.
"Masyarakat sekitar agar mempercayakan kepada polisi untuk melakukan penertiban, kita juga sudah sekat geng motor yang mau masuk wilayah Jakarta Pusat, khususnya Tanah Abang, untuk kembali," jelasnya.
Polisi mengapresiasi apabila masyarakat mau ikut serta menjaga keamanan. Akan tetapi, masyarakat diminta tidak melakukan tindakan-tindakan main hakim sendiri yang berujung pidana baru.
"Kalau menemukan gangguan kamtibmas di masyarakat, silakan melapor, nanti akan kita tindak lanjuti," katanya.
Sementara itu, masyarakat juga diimbau tidak melakukan sahur on the road (SOTR) dengan berkonvoi motor. Masyarakat diimbau melakukan sahur di rumah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Untuk masyarakat diimbau tidak melaksanakan SOTR untuk mencegah terjadinya hal-hal tidak diinginkan, sahur di lingkungan masing-masing saja, tidak jalan bergerombol apalagi bawa sajam dan bendera yang memperlihatkan grup tertentu," tandasnya.
Simak Juga 'Ngeri! Remaja Tewas Diserang Geng Motor Bersenjata saat SOTR':
(mei/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini