Arak-arakan dimulai pukul 14.00 WIB. Adapun untuk barisan paling depan mobil petugas, kemudian mobil yang membawa api dharma. Kemudian di belakangnya diikuti rombongan mobil dibentuk menyerupai perahu dinaiki para bhikkhu bertuliskan "Relik Sang Budha" serta ada tulisan tema Waisak "Mencintai Tanah Air Indonesia".
![]() |
Bhante Kamsai Sumano Mahathera mengatakan bahwa pawai dilaksanakan pada siang haru agar untuk mengetahui riwayat Sang Buddha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siang hari ini kita pawai. Pawai itu kasih tahu riwayat Sang Buddha. Dulu, Sang Buddha jalan kaki untuk memberikan dhamma (aturan). Dhamma itu kasih tahu hukum alam kepada semua orang. Hukum alam itu kan tentang akan berubah, akan terpisah. Hidup kita menderita karena kita ada kemerkatan ada aku, ada miliku, jadi kita untuk meleyapkan menderita semua makhluk itu demi Waisak ini," katanya saat ditemui di Candi Mendut, Sabtu (18/5/2019).
![]() |
Tampak pula drum band di barisan arak-arakan ini dan Ketua Umum DPP Walubi Siti Hartati Murdaya juga berjalan membawa bendera. Selanjutnya, diikuti dengan rombongan yang membawa bendera merah putih, lambang Garuda Pancasila dan diikuti Bhikkhu Dhammaduta Thailand. Arak-arakan inipun juga membawa gunungan padi, buah-buahan maupun hasil bumi lainnya.
Dalam arak-arakan ini, para umat Buddha yang akan mengikuti puja bhakti Tri Suci Waisak ikut berjalan dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur sejauh 3,7 km
(sip/sip)