"Sampai hari ini tidak ada pihak 02 yang serius menghubungi dengan maksud mengklaim kepada kami bisa membuktikan angka kecurangan tersebut," demikian kata siaran pers koalisi relawan Jokowi-Ma'ruf, Sabtu (18/5/2019).
Siaran pers yang dibikin pada 17 Mei 2019 itu ditandatangani oleh tujuh relawan, yakni Anwar Husin dari Militan 34, Diki Candra dari Muslim Cyber Army-Jokowi, Manarul Hidayat dari Pengasuh Pondok Pesantren Al Mahbubiyah, Muhidin dari Jawara Dukung Jokowi, Harris Mardiansyah dari Sahabat Jokowi, Ali Nurdin Quraisy dari Panca Tunggal Banten, dan Ardli Primana dari Forum Kajian Fitnah Akhir Zaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menyatakan, jika sampai tanggal 21 Mei 2019, jam 12, masih tidak ada yang datang kepada kami, maka sayembara tersebut berakhir resmi (closed). Dan ini menjadi dasar mutlak bagi kami membuktikan tuduhkan dari pihak 02 itu hanya fitnah atau hoax saja. Dengan demikian, secara simbolis dan nyata pemenang sejatinya adalah kami sendiri yang mewakili mayoritas hati rakyat yang sudah menentukan Pilihan kepada pasangan Jokowi-Maruf Amin," ujar mereka.
Bila memang tak ada yang berani ikut sayembara itu, pemenangnya adalah mereka sendiri. Mereka meminta kubu Prabowo-Sandiaga menghentikan provokasi tentang kecurangan TSM itu. Kecurangan TSM adalah tuduhan yang punya konsekuensi berat, yakni, pertama, sangat berdosa karena menyebarkan fitnah dan dosanya beranak-pinak melalui media sosial. Kedua, banyak rakyat yang terseret gelombang fitnah. Ketiga, banyak rakyat menjadi korban pelanggaran hukum haya karena terbawa emosi. Ketiga, dilarang membawa agama (jihad, dan lain-lain) yang berlandaskan fitnah.
Tonton juga video Poyuono Sebut Parpol Koalisi yang Tak Pro-boikot Pajak Setan Kurap!:
(dnu/bar)