"Ya kepada para elite, tentu harus bisa menahan diri mengikuti saja apa yg sudah menjadi aturan main yang sudah disepakati. Kepada para tokoh agama maupun negarawan, kita ajak bersama-sama mengawal ini dan meredam supaya tidak terjadi gejolak di masyarakat," ujar Ma'ruf di Posko Cemara, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan setelah nanti diumumkan juga berjalan dengan aman dan kembali merajut apa yang kemarin terbelah menjadi utuh kembali. Dan kita mematuhi segala apa yang kita sepakati," kata dia.
Dia menyatakan negara ini adalah negara kesepakatan. Oleh sebab itu, negara harus dirawat dengan baik.
"Mana kala kesepakatan itu disepakati, hidup akan harmonis. Negara ini adalah negara kesepakatan. Karena itu, harus kita rawat dengan baik dan jangan ada pihak yang mencederai," tutur Ma'ruf.
"Tapi ketika kesepakatan itu kita cederai, itu akan terjadi disharmoni. Karena itu, kita harus menjaga kesepakatan," lanjutnya.
Ma'ruf pun menilai ajakan pengerahan massa atau people power tak perlu diterima. Dia mengingatkan agar semua pihak berfokus ibadah di bulan Ramadhan.
"People power saya rasa tidak perlu ya. Apalagi ini bulan Ramadhan. Lebih baik kita fokuskan diri kita untuk beribadah dan bekerja sesuai dengan profesi masing-masing demi kemaslahatan bangsa kita," tutupnya. (haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini