"Saya sangat senang mengetahui bahwa koordinasi antara PMI dan IFRC telah tumbuh lebih kuat selama beberapa tahun ini," ujar JK dalam pertemuan di kantor IFRC, Chemin des CrΓͺts, Kamis (16/5/2019).
JK menyambut baik kerja sama yang dituangkan dalam bentuk kesepakatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat menghargai kerja sama dengan IFRC, yang menghasilkan MoU baru-baru ini antara Indonesia dan IFRC tahun ini," sambungnya.
JK menjelaskan Indonesia telah menerbitkan UU Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan yang memberikan kerangka peraturan yang solid tentang status dan kegiatan yang diamanatkan kepada Palang Merah Indonesia secara terstruktur dan koheren dalam badan pemerintahan nasional.
Dalam pertemuannya, JK juga menginformasikan bahwa diplomasi kemanusiaan Indonesia, termasuk melalui bantuan dan respons kemanusiaan diterima secara positif oleh masyarakat internasional.
"Hal ini meningkatkan harapan dari komunitas internasional pada Indonesia untuk mengambil peran lebih besar dalam diplomasi kemanusiaan," tuturnya.
Karena itu, Indonesia berencana untuk memperluas peran diplomasi kemanusiaan, termasuk dengan memperkuat kapasitas aktor-aktor kemanusiaan nasionalnya, seperti Palang Merah Indonesia. Karena itulah Indonesia ingin mengeksplorasi kemungkinan kolaborasi dengan IFRC dalam respon kemanusiaan internasional.
"Indonesia juga ingin mengeksplorasi kemungkinan kerjasama antara IFRC dan Palang Merah Indonesia, untuk memperkuat diplomasi kemanusiaan Indonesia," terangnya.
Selain itu, JK menuturkan pentingnya untuk menginvestasikan sumber daya dalam kesiapsiagaan bencana untuk mengurangi korban.
Untuk itu Indonesia ingin melibatkan IFRC dalam kegiatan yang mempromosikan kesiapsiagaan bencana bagi anggota masyarakat di daerah-daerah yang dianggap berisiko tinggi terjadi bencana
Sebagai contoh, Indonesia sebut JK terus memperkuat kapasitas lokal seperti kasus Palu dan Lombok dapat menjadi contoh bagaimana lokalisasi peristiwa bencana dapat dikelola dengan baik. Karena itu, JK berharap IFRC dapat bekerja sama dengan Indonesia untuk membangun model tentang penguatan kapasitas lokal pada saat terjadi bencana.
"Indonesia juga melihat adanya kebutuhan kerjasama untuk mengumpulkan lebih banyak pakar untuk menangani masalah kemanusiaan dan mitigasi risiko di tingkat nasional, regional, dan global," pungkasnya. (fdn/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini