JK mengawali kunjungan lewat pertemuan dengan Komisioner Tinggi UNHCR Fillippo Grandi di kantor UNHCR di Rue de Montbrillant 94, Jenewa, Kamis (16/5/2019). Wapres JK didampingi Menko PMK Puan Maharani dan Wakil Tetap RI untuk PBB di Jenewa Hasan Kleib.
"Pembicaraan bagaimana bersama-sama mengatasi pengungsi yang luar biasa sekarang ini, baik di Asia, di Eropa, Timur Tengah, dan negara-negara yang berkonflik. Bagaimana mengatasi hal tersebut," ujar JK kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, JK menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di kampus The Swiss Federal Institute for Vocational Education and Training (SFIVET).
MoU terkait dengan kerja sama program vokasi tiga perguruan tinggi swasta Indonesia didukung Sinar Mas dengan institusi pendidikan tinggi dan dunia usaha Swiss. Lewat MoU diharapkan keberhasilan pendidikan Swiss yang menerapkan model pendidikan dual system bisa diterapkan dan mendorong peningkatan kualitas program vokasi di Indonesia.
"Di sini (Swiss) 80 persen anak-anak tamat SMA larinya ke vokasi. Karena itulah, kita di Indonesia sudah diputuskan pemerintah, Pak Jokowi, bahwa tahun ini tahun peningkatan sumber daya manusia dalam skill based ini harus ada pendidikan vokasi, training. Kalau di kita harus menghidupkan BLKI (Balai Latihan Kerja Industri). SMK harus menghidupkan dengan baik, politeknik, itu saja, bukan hal yang sangat baru sebenarnya. Jangan semua orang berpikir ke universitas," paparnya.
Sementara itu, seusai pertemuan dengan Thomas Bach, JK sempat berkeliling di Museum Olimpiade. (fdn/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini