TKN Jokowi: 02 Pengecut, Kalau Berani Adu Data di Pleno KPU!

TKN Jokowi: 02 Pengecut, Kalau Berani Adu Data di Pleno KPU!

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Kamis, 16 Mei 2019 12:44 WIB
Arya Sinulingga (Foto: Lisye Sri Rahayu/detikcom)
Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin menantang Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk membuka data C1 Plano di Komisi Pemilihan Umum (KPU). TKN menilai, jika BPN menolak tantangan itu, berarti BPN pengecut.

"Mereka pengecut, nggak berani adu data, 02 pengecut. Kalau berani datang dong adu data di Pleno KPU, berani nggak?" ujar juru bicara TKN Arya Sinulingga, di Posko Cemara, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2019).


Arya mengatakan, apabila data kemenangan Prabowo-Sandi benar adanya, pihak 02 pastinya membuka data pada rapat pleno KPU. Menurutnya, BPN hanya memanipulasi agar rakyat percaya bahwa KPU telah melakukan kecurangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kamu (BPN) berani, punya data, kamu akan berani bawa ke KPU dan buktikan kecurangan, itu kalau ada. Kalau nggak berani, koar-koar di luar, Anda hanya manipulasi. Manipulasi terus untuk rakyat, supaya percaya, padahal yang sebenarnya adalah mahkluk-mahkluk pengecut. Kalau berani adu data di KPU," tegas Arya.

Selain itu Arya mengimbau pendukung Prabowo-Sandi agar tidak melakukan tindakan inkonstitusional karena pernyataan pemilu curang tidak berdasar. Menurutnya, BPN berupaya memanipulasi rakyat.

"Jangan mau dimanipulasi karena mereka tak punya data, kalau punya, ayo adu di KPU. Jangan mau rakyat jadi korban, ayo rakyat jangan mau dimanipulasi, dibohong-bohongin sama mahkluk-mahkluk nggak jelas," kata dia.


Arya juga menyinggung inkonsistensi klaim kemenangan yang diumumkan kubu Prabowo-Sandi. Ia mempertanyakan sebaran data atas persentase kemenangan itu.

"Ada perubahan-perubahan klaim kemenangan. Ada yang 62 persen, ada 67 persen, ada 54 persen, dari data yang kita nggak tahu sebaran datanya di mana. Tapi jumlah data C1-nya kabarnya 54 persen juga," kata Arya.

Arya mengaku heran dengan data yang disampaikan oleh BPN, pada 17 April suara yang masuk sejumlah 40 persen. Namun, saat BPN mengumumkan kemenangan pada Selasa (14/5) kemarin, jumlah suara yang masuk masih 54 persen. Tetapi, Arya meyakini, apabila jumlah suara yang masuk sudah mencapai 100 persen, kemenangan akan diperoleh Jokowi-Ma'ruf Amin.


"Kami cukup takjub juga dengan data yang disampaikan. Hari pertama (17/4) mereka mencapai 40 persen data. Sekarang kemarin tanggal 14 (Mei) hampir sebulan, nambah datanya cuma 10 persen. Artinya cuma tambah 80 ribu dari hari pertama, data mereka stuck juga ya," kata Arya.

"Tapi kami yakin data mereka akan benar kalau sudah data dikumpulkan mencapai 100 persen, yaitu posisinya di 56 (persen) di Jokowi dan 43 koma sekian untuk mereka," tambah Arya. (gbr/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads