Penjelasan soal Turunnya Klaim Kemenangan Prabowo

Round-Up

Penjelasan soal Turunnya Klaim Kemenangan Prabowo

Elza Astari Retaduari, Tsarina Maharani - detikNews
Kamis, 16 Mei 2019 04:32 WIB
Deklarasi Kemenangan Prabowo-Sandi (Foto: Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Pernyataan Prabowo Subianto soal klaim kemenangannya di Pilpres 2019 berubah dari 62% menjadi 54,24%. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno memberikan klarifikasi.

Klaim kemenangan 62% disampaikan Prabowo di Rumah Kertanegara pada hari pencoblosan 17 April lalu. Prabowo menyatakan data diperoleh dari 300 ribu TPS. Angka 62% disebut didapat berdasarkan data yang diterima lewat SMS dari para saksi.

"Kalau pertama kali Pak Prabowo mengumumkan 62% itu kan berdasarkan suara yang masuk saat itu. Bukan sekarang. Saat itu, hari pertama kan tanggal 17 April," ujar anggota Direktorat Relawan BPN Prabowo-Sandi, Mustofa Nahrawardaya, saat dimintai konfirmasi, Rabu (15/5/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Mustofa membenarkan pernyataan Prabowo soal angka 62% itu diperoleh dari 300 ribu TPS.

"Betul, betul, karena pada tanggal itu yang kita input itu bukan C1 fotokopi ya, tapi dari SMS saksi. Kita kan mau cepat, jadi kita menunggu SMS dari seluruh Indonesia, dari 810 ribu sekian TPS itu melalui SMS. Hari itu tanggal 17 April," ucap Mustofa.

Relawan IT Prabowo-Sandi mengatakan hasil terbaru yang dirilis saat ini baru sekitar 50%. Mustofa membenarkan pernyataan Prabowo yang menyebut angka kemenangan 62% sudah diyakinkan tidak akan jauh berbeda atau berubah banyak dari angka akhir.

Penjelasan Soal Turunnya Klaim Kemenangan PrabowoFoto: Zunita Amalia Putri/detikcom

"Kalau itu kan nanti nilai akhir kan. Ini kan baru 50 berapa persen. Itu baru separuh, artinya yang dilaporkan 62 saat itu snapshot ya tanggal 17 April. Sekarang itu baru 54,91% dari 810.329 TPS atau 444.976 TPS, yang kemarin kita laporkan ya," ucapnya.

Mustofa menegaskan, pihaknya yakin kemenangan Prabowo tak akan jauh dari angka awal 62%. Ia lalu membandingkan penghitungan internal Prabowo-Sandi dengan Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) KPU.

"Tidak akan jauh akhirnya nanti. Maka ini di statistik kita masukkan suara tidak pilih-pilih. Mana yang menang dulu, mana yang kalah dulu. Tidak kayak di Situng. Langsung mana yang masuk, kita masukkan ke sistem tabulasi nasional kita. Tidak perlu yang menang Prabowo dulu mana supaya memberi harapan, nggak gitu. Nanti itu 62%. Sekarang 50 berapa persen, nanti mendekati itu juga," tutur Mustofa.

Hal senada disampaikan oleh Waketum Gerindra Fadli Zon. Ia menyebut klaim 62% di awal deklarasi kemenangan Prabowo belum final dan masih dalam proses penghitungan.

"Itu kan proses, ya kan. Pada saat itu kan seperti proses, jadi kemudian apa yang terdata kemudian diverifikasi dari data yang masuk menjadi sekian persen, yang ditemukan 54 persen ya oleh BPN itu," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/5/2019).

"Kan ketika itu bukan dikatakan final. Itu kan dikatakan proses yang masuk 62 persen," lanjutnya.

Seperti diketahui, Prabowo pada awal mengklaim menang 62% dari pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Itu disampaikan Prabowo saat berpidato di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (17/4). Saat itu Prabowo mengklaim menang dan melanjutkannya dengan sujud syukur.


"Saya mau kasih update bahwa berdasarkan real count kita, kita sudah berada di posisi 62%. Ini adalah hasil real count. Dalam posisi lebih dari 300 ribu TPS. Sudah diyakinkan ahli-ahli statistik bahwa ini tidak akan berubah banyak," ujar Prabowo.

Terbaru, BPN Prabowo-Sandiaga mengungkap data perolehan suara mereka berdasarkan penghitungan C1. Hasilnya, Prabowo-Sandiaga mengungguli Jokowi-Ma'ruf.

Perolehan suara versi penghitungan C1 BPN itu diungkapkan Prof Dr Laode Masihu Kamaluddin dalam simposium Prabowo-Sandi di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (14/5). Data tersebut merupakan hasil penghitungan C1 dari 444.976 TPS (54,91%) per 14 Mei pukul 12.28 WIB. Total TPS di Pemilu 2019 sebanyak 810.329 TPS.

"Maka sistem informasi Direktorat Satgas BPN Prabowo-Sandi dengan ini mengemukakan hasil-hasil perolehan kita. Walaupun sudah dicurangi sebagai berikut," kata Laode.

Hasilnya, Jokowi-Ma'ruf meraup 44,14%, sedangkan Prabowo-Sandi 54,24%. Sementara itu, dalam diagram tersebut, terdapat data suara tidak sah sebesar 1,62%.

Penjelasan Soal Turunnya Klaim Kemenangan PrabowoFadli Zon (Foto: Dwi Andayani/detikcom)

Perolehan suara tersebut berdasarkan penghitungan data C1 BPN dan bersifat sementara karena data masuknya baru 54,91%. Berikut ini hasil penghitungan dalam satuan suara:

01. Jokowi-Ma'ruf 39.599.832 suara
02. Prabowo-Sandi 48.657.483 suara.

Sementara itu, berdasarkan Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) KPU per pukul 19.45 WIB, Rabu (15/5), Jokowi-Ma'ruf unggul dari Prabowo-Sandiaga. Data yang masuk sudah 83,58% atau 679.808 dari 813.350 TPS. Berikut ini rinciannya:

01. Jokowi-Ma'ruf Amin 56,22% (71.987.440 suara)
02. Prabowo-Sandiaga Uno 43,78% (55.052.597 suara)


Simak Juga BPN Klaim Prabowo-Sandi Menang 54 Persen!

[Gambas:Video 20detik]


(elz/bar)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads