"Jadi kalau mau adu data, kita diadu data, karena ada statement bahwasanya data yang paling benar dan paling valid itu data yang dipegang KPU. Jangan lupa itu pernyataan yang diungkapkan oleh komisioner KPU yang berulang-ulang. Katakan ada perbedaan data yang banyak sekali, data yang paling valid dan benar itu adalah data yg dimiliki oleh KPU," kata Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019).
"Jadi kemudian sekarang mereka ngomong mari adu data, jadi kalau ingin diadu, data harus simetris, simetris itu maksudnya adalah harus adil. Kita lihat mana yang paling benar, ada pembuktian mana yang paling benar," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak awal kita bahkan adu data, kan sejak awal dilakukan oleh BPN, termasuk terkait dengan DPT. Seperti saya sampaikan pada saat yang lalu, DPT ketika ada tambahan DPT dari Kemendagri yang hampir belasan juta itu kita keberatan," ujarnya.
Dahnil melanjutkan, apa yang disampaikan ke KPU tak membuahkan hasil. Sebab, tak ada perubahan signifikan yang dilakukan KPU setelah BPN menyampaikan data mereka.
"Jadi sudah adu data sejak awal, tapi kemudian nggak ada perubahan signifikan terhadap data-data dan fakta yang kami sampaikan, termasuk pada saat terkait data-data kecurangan ini kan. Kan ini sudah berulang kali, termasuk kemarin mengundang KPU dan sebagainya untuk mendengarkan secara langsung, termasuk juga data-data kesalahan yang keliru, kan kita sampaikan, tapi tidak ada perubahan juga secara signifikan," tuturnya.
Simak juga video Bantah Ubah Situng KPU, Berikut Penjelasan Tsamara:
(abw/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini