Berkat Golf, Napi AS Bebas Usai 28 Tahun Dibui Secara Keliru

Berkat Golf, Napi AS Bebas Usai 28 Tahun Dibui Secara Keliru

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 15 Mei 2019 14:31 WIB
Valentino Dixon (AFP Photo/Gilles CLARENNE)
Washington - Seorang narapidana di Amerika Serikat (AS), Valentino Dixon, dibebaskan setelah 28 tahun mendekam di penjara atas pidana pembunuhan yang tidak dilakukannya. Narapidana pembunuhan ini akhirnya bebas berkat kegemarannya pada golf. Kok bisa?

Seperti dilansir AFP, Rabu (15/5/2019), Dixon kembali ke penjara kurang dari setahun setelah dibebaskan, namun kali ini untuk menceritakan kisah hidupnya dan bagaimana golf menyelamatkan nyawanya.

"Saya main dua kali dan saya tidak jago memainkannya," tutur Dixon yang kini berusia 49 tahun saat mengunjungi penjara di Washington tempatnya pernah ditahan. Namun olahraga itu yang akhirnya membebaskan Dixon dari penjara dan kini membuatnya mampu melobi reformasi sistem hukum AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah Dixon berawal saat dia terjebak di tengah keributan di depan sebuah restoran di Buffalo pada Agustus 1991. Ada tembakan dalam keributan itu dan satu orang tewas. Dua hari kemudian, polisi menangkap Dixon berdasarkan informasi anonim. Saat ditangkap, Dixon baru saja menjadi ayah untuk putrinya yang berusia 6 bulan.


Seorang pria lainnya muncul dan mengaku dialah yang melepas tembakan pada malam kejadian. Namun otoritas setempat, entah mengapa, menolak menginterogasi pria tersebut. "Delapan saksi membersihkan saya dari tindak kriminal itu. Ketika saya disidang, pengacara saya tidak menghadirkan saksi-saksi tersebut. Jadi, saya dinyatakan bersalah dan divonis 39 tahun penjara," tutur Dixon kepada AFP.

Tujuh tahun pertama di dalam penjara, Dixon mengaku dirinya sangat bosan. Oleh karena itu, dia mulai menggambar untuk menghilangkan kebosanannya. Setiap harinya, Dixon menghabiskan waktu selama 10 jam untuk menggambar, sambil dia mengasah tekniknya menggambar. Gambar-gambar Dixon mengesankan orang-orang di sekitarnya.

Saat seorang sipir penjara yang gemar golf menunjukkan foto lubang ke-12 pada lapangan golf Augusta di Georgia yang sangat tersohor dalam dunia golf, Dixon mampu menggambarnya dengan sangat baik. Diketahui bahwa Dixon belum pernah bermain di lapangan golf sungguhan, namun dia bisa menggambar arena-arena glob lainnya dengan baik.

Suatu waktu, Dixon menulis artikel kolom berjudul 'Golf Saved Me' yang dikirimkan ke seorang jurnalis setempat dan dirilis majalah Golf Digest. Sang jurnalis yang menyadari kemampuan luar biasa Dixon dalam menggambar arena golf, kemudian menyelidiki latar belakang Dixon dan menulis artikel panjang tentang sosoknya.

Valentino Dixon dan lukisan salah satu arena golf terkenal yang dibuatnyaValentino Dixon dan lukisan salah satu arena golf terkenal yang dibuatnya Foto: AFP Photo/Gilles CLARENNE

Artikel itu menarik perhatian Georgetown University di Washington yang memiliki program studi yang didedikasikan untuk membersihkan orang-orang yang dipenjara secara keliru. Tiga mahasiswa mulai menyelidiki kasus Dixon dan akhirnya membuat film dokumenter soal kisahnya.

Di depan kamera para mahasiswa, jaksa yang menangani kasus Dixon mengakui bahwa sebenarnya hasil penyelidikan tahun 1991 tidak menemukan bekas serbuk mesiu di pakaian terdakwa. Informasi penting ini tidak pernah diungkapkan jaksa yang tidak disebut namanya itu ke persidangan.

"Sekitar 27 tahun kemudian, tanpa sengaja, dia (jaksa-red) mengakui. Pengacara Valentino berhasil menggunakan informasi itu untuk membebaskan kliennya dari penjara," tutur Marc Howard, profesor yang bertanggung jawab atas program tersebut di Georgetown University.

Pada 19 September 2018 lalu, Dixon akhirnya menghirup udara bebas.


Kebebasan yang didapat Dixon dimanfaatkannya untuk menjadi kakek yang baik bagi cucu-cucunya dan mempelajari teknologi baru yang tidak pernah ditemuinya di dalam penjara. Tidak hanya itu, Dixon juga melakukan tugas mulai dalam membantu sekitar 2 juta warga AS lainnya yang juga dipenjara secara keliru.

"Saya tidak ingin ada di sini, tapi saya harus ada di sini, untuk menunjukkan dukungan. Saya tidak gugup sama sekali. Ini seperti rumah kedua, saya benci mengatakan itu, tapi itulah kenyataannya. Saya terbiasa ada di sekitar Anda sekalian," ucapnya saat mengunjungi penjara setempat pada awal Mei ini.

Dixon juga banyak memberikan pidato di berbagai klub golf setempat untuk menyuarakan isu reformasi sistem penjara AS. Dia merasa dirinya bisa menghubungkan dua dunia berbeda -- golf dan penjara -- yang telah menjadi bagian dari dirinya.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads