"Ya nggak ada yang bisa nyetir dan mengendalikan Pak Prabowo," ujar Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria saat dihubungi, Selasa (14/5/2019).
Riza menegaskan, Prabowo selalu mengedepankan masukan dari berbagai pihak dalam mengambil keputusan. Termasuk dalam pemilihan cawapres, Prabowo mengedepankan masukan dari para anggota Koalisi Adil Makmur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riza pun menepis pernyataan Poyuono yang mengaku sebagai orang yang berpengaruh dalam membatalkan AHY menjadi cawapres Prabowo.
"Itu kan (pemilihan cawapres) tidak bisa ditentukan oleh 1 sampai 2 orang, semua keputusan yang diambil oleh beliau (Prabowo) itu tidak diputuskan sendiri, beliau mendengarkan banyak masukan, mendengarkan partai-partai koalisi. Untuk mengusung capres-cawapres itu kan perlu dukungan partai-partai koalisi, tidak bisa sendiri oleh Gerindra. Tapi perlu mendengarkan pendapat PKS, PAN, Demokrat, dan Berkarya. Keputusan banyak pihak," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Jansen menjawab satir pengakuan Arief Poyuono sebagai orang yang membatalkan dipilihnya AHY sebagai cawapres Prabowo. Jansen mengaku terkejut oleh pernyataan Waketum Gerindra itu.
"Wow, jujur saya surprise juga mendengar ucapan Poyuono ini. Berarti Poyu bisa nyetir Prabowo. Dan Prabowo bisa disetir oleh orang seperti Poyuono untuk urusan memilih cawapres," kata Jansen kepada wartawan, Senin (13/5).
"Sekaligus mengkonfirmasi ternyata di Gerindra posisi Waketum lebih tinggi dari Ketua Umum," lanjut dia.
Simak Juga "Panas Hubungan Demokrat di Koalisi Prabowo-Sandi":
(nvl/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini