Wapres, yang didampingi istri Mufidah Jusuf Kalla, dijadwalkan berangkat ke Jenewa dengan lebih dulu transit di Doha, Qatar. Wapres bertolak menggunakan pesawat komersial dari Bandara Soekarno-Hatta.
Dari Doha, penerbangan akan dilanjutkan ke Jenewa pada sekitar pukul 08.05 waktu setempat, Selasa (14/5). Diperkirakan Wapres JK dan rombongan tiba sekitar pukul 13.35 atau pukul 18.35 WIB di Jenewa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir, Deputi I Duta Besar Andreano Erwin, dan Deputi II Duta Besar Syamsul B Siregar akan menyambut kedatangan Wapres JK di Hotel Beau Rivage.
Pada hari kedua, Wapres JK diagendakan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Malaysia Wan Azizah Wan Ismail. Selanjutnya, Wapres JK bersama rombongan terbatas akan menghadiri acara 'The Christchurch Call to Action' serta Dinner Tech for Good Summit di Paris.
Sedangkan hari ketiga, Wapres JK akan menyampaikan pandangan nasional pada Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2019, yang diselenggarakan di International Conference Center Geneva (CICG).
GPDRR digelar pada 13 Mei hingga 17 Mei 2019 dengan tema 'Resilience Dividend: Towards Sustainable and Inclusive Societies'.
Di sela acara, Wapres JK dijadwalkan bertemu dengan Komisioner Tinggi UNHCR Filippo Grandi dan Presiden International Committee of the Red Cross (ICRC) Peter Maurer serta Sekretaris Jenderal IFRC Elhadj As Sy.
Selain itu, diagendakan sejumlah pertemuan di antaranya dengan Direktur Jenderal International Organization for Migration (IOM) AntΓ³nio Vitorino, Presiden International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach, dan Presiden International Basketball Federation (FIBA) Horacio Muratore.
Wapres JK juga diagendakan berkunjung ke kampus The Swiss Federal Institute for Vocational Education and Training (SFIVET), dan diakhiri dengan buka puasa bersama masyarakat Indonesia di Jenewa.
Menurut JK, lawatannya ke Swiss penting terkait penanganan kebencanaan di dunia. Sebab, Indonesia, sambung JK, punya banyak pengalaman dalam menyelesaikan berbagai bencana alam dari tsunami dan gempa bumi yang diakui dunia internasional.
"Ini pertemuan yang dilaksanakan oleh United Nations (PBB) bagian kebencanaan. Mereka minta saya, secara pribadi, langsung untuk berbicara bagaimana pengalaman Indonesia mengatasi bencana. Itu penting untuk dijadikan semacam sistem mitigasi bencana," ujar JK.
Sedangkan untuk kunjungan di Prancis, JK akan berbicara mengenai persoalan penanganan terorisme. Salah satunya, penanganan penyebaran paham terorisme lewat dunia maya.
"Di internet, Anda bisa belajar tentang bom, ideologi macam-macam, semua bisa lewat internet. Karena itu, saya bersama Rudiantara diundang Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri New Zealand yang baru-baru ini (wilayahnya) telah menjadi korban," kata JK. (fdn/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini