"Saya cek ke Pak Muzani Sekjen Gerindra, suara Poyuono bukan suara Gerindra," kata Hinca kepada wartawan, Senin (13/5/2019).
Menurut Hinca, Poyuono memang kerap membuat statement yang tidak sesuai dengan sikap Gerindra. Bahkan sang ketum, Prabowo Subianto, pernah menegur Poyuono lantaran pernyataannya tentang Demokrat dan ketumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poyuono memang bukan kali ini saja mengeluarkan statement keras tentang Demokrat. Pada Juli 2018, Poyuono menyebut Komandan Kogasma PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai anak boncel alias anak kecil.
Pernyataan Poyuono itu ia keluarkan saat Gerindra tengah melakukan penjajakan koalisi dengan Demokrat pada Pilpres 2019. Poyuono tak setuju bila AHY menjadi cawapres Prabowo lantaran tidak punya pengalaman di politik.
Akibat statement-nya itu, Poyuono ditegur oleh Prabowo. Menurut Hinca, pernyataan Poyuono kali ini yang 'mengusir' Demokrat dari koalisi Prabowo-Sandiaga juga disebut bukan suara Gerindra.
"Pernah ditegur Prabowo soal statement-nya karena bukan pandangan Gerindra. Kali ini statement-nya, juga disampaikan Pak Muzani, bukan pandangan Gerindra," tuturnya.
Hinca pun berharap perdebatan ini segera diakhiri. Demokrat sendiri memastikan masih tetap berada di Koalisi Indonesia Adil-Makmur.
"Saya kira kita hentikan silang kegaduhan yang nggak perlu ini. Politik itu punya etika dan alurnya yang mulia. Jika politik sudah tidak berada di kemanfaatan publik, ia kehilangan niat baiknya. Mari berlomba membuat kebaikan, juga di dunia politik," imbau Hinca.
Seperti diketahui, Poyuono meminta Demokrat keluar dari koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga. Pernyataan Poyuono itu dilontarkan sebagai tanggapan atas kritik Demokrat soal setan gundul yang disebut menyesatkan terkait klaim kemenangan Prabowo 62 persen.
Poyuono bahkan menyebut SBY seperti undur-undur. Meski sudah diwakili oleh elite Gerindra lainnya, ia menolak meminta maaf kepada Demokrat atas pernyataannya.
"Gerindra dan aku nggak akan minta maaf ke SBY dan Demokrat. Tidak sudi ya karena SBY dan Demokrat sudah keterlaluan terhadap Prabowo dan Gerindra dalam berpolitik. Pokoke ora (pokoknya tidak) sudi minta maaf sama parpol yang suka kayak undur-undur," ucap Poyuono.
Simak Juga 'Panas Hubungan Demokrat di Koalisi Prabowo-Sandi':
(elz/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini