Sekjen Demokrat: Kata Muzani, Suara Poyuono Bukan Suara Gerindra

Sekjen Demokrat: Kata Muzani, Suara Poyuono Bukan Suara Gerindra

Elza Astari Retaduari - detikNews
Senin, 13 Mei 2019 18:58 WIB
Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan (Aditya Pradana Putra/Antara Foto)
Jakarta - Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono terus membuat statement keras terhadap Partai Demokrat (PD). Sekjen PD Hinca Pandjaitan menyebut sudah meminta konfirmasi kepada Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan mendapat jawaban bahwa pernyataan Poyuono bukan suara Gerindra.

"Saya cek ke Pak Muzani Sekjen Gerindra, suara Poyuono bukan suara Gerindra," kata Hinca kepada wartawan, Senin (13/5/2019).

Menurut Hinca, Poyuono memang kerap membuat statement yang tidak sesuai dengan sikap Gerindra. Bahkan sang ketum, Prabowo Subianto, pernah menegur Poyuono lantaran pernyataannya tentang Demokrat dan ketumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prabowo pun pernah menegur dia karena statement-nya yang tidak pada tempatnya. Waktu itu saat bersama Pak Prabowo dan Pak Muzani disampaikan kalau Poyuono sudah ditegur atas statement-nya ke Partai Demokrat atau SBY," jelas Hinca.


Poyuono memang bukan kali ini saja mengeluarkan statement keras tentang Demokrat. Pada Juli 2018, Poyuono menyebut Komandan Kogasma PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai anak boncel alias anak kecil.

Pernyataan Poyuono itu ia keluarkan saat Gerindra tengah melakukan penjajakan koalisi dengan Demokrat pada Pilpres 2019. Poyuono tak setuju bila AHY menjadi cawapres Prabowo lantaran tidak punya pengalaman di politik.

Akibat statement-nya itu, Poyuono ditegur oleh Prabowo. Menurut Hinca, pernyataan Poyuono kali ini yang 'mengusir' Demokrat dari koalisi Prabowo-Sandiaga juga disebut bukan suara Gerindra.

"Pernah ditegur Prabowo soal statement-nya karena bukan pandangan Gerindra. Kali ini statement-nya, juga disampaikan Pak Muzani, bukan pandangan Gerindra," tuturnya.


Hinca pun berharap perdebatan ini segera diakhiri. Demokrat sendiri memastikan masih tetap berada di Koalisi Indonesia Adil-Makmur.

"Saya kira kita hentikan silang kegaduhan yang nggak perlu ini. Politik itu punya etika dan alurnya yang mulia. Jika politik sudah tidak berada di kemanfaatan publik, ia kehilangan niat baiknya. Mari berlomba membuat kebaikan, juga di dunia politik," imbau Hinca.

Seperti diketahui, Poyuono meminta Demokrat keluar dari koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga. Pernyataan Poyuono itu dilontarkan sebagai tanggapan atas kritik Demokrat soal setan gundul yang disebut menyesatkan terkait klaim kemenangan Prabowo 62 persen.

Poyuono bahkan menyebut SBY seperti undur-undur. Meski sudah diwakili oleh elite Gerindra lainnya, ia menolak meminta maaf kepada Demokrat atas pernyataannya.

"Gerindra dan aku nggak akan minta maaf ke SBY dan Demokrat. Tidak sudi ya karena SBY dan Demokrat sudah keterlaluan terhadap Prabowo dan Gerindra dalam berpolitik. Pokoke ora (pokoknya tidak) sudi minta maaf sama parpol yang suka kayak undur-undur," ucap Poyuono.



Simak Juga 'Panas Hubungan Demokrat di Koalisi Prabowo-Sandi':

[Gambas:Video 20detik]

(elz/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads