"Waktu pemilu kemarin memang kebetulan korban ini Ketua KPPS," kata Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Sumatera Utara, AKBP MP Nainggolan, kepada wartawan, Senin (13/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada hari Senin tanggal 06 Mei 2019 sekitar pukul 15.00 WIB diduga orang hilang permisi dengan baik kepada istrinya untuk pergi keluar namun tidak memberitahu kemana perginya," ujar Nainggolan.
Saksi kemudian mencium bau busuk dan melihat jejak sandal sekitar jarak 10 meter. Mereka kemudian mendekat dan menemukan mayat korban dengan kondisi sudah membusuk. Mayat korban tengkurap miring dengan leher terikat baju korban dan tali terikat ke pohon.
"Saksi memanggil warga ke perkampungan yang jaraknya sekitar kurang lebih 500 meter," ujarnya.
Menurut Nainggolan, korban tidak pernah bertengkar dengan istrinya sebelum ditemukan meninggal dunia. Polisi juga memastikan kematian korban tidak terkait dengan Pemilu 2019.
"Istri korban mengatakan tidak ada bertengkar dengan suaminya, dan setaunya suaminya tidak pernah melakukan tindak pidana ataupun masalah hutang piutang hanya saja mengeluh masalah perekonomian," imbuh Nainggolan.
"Meninggalnya gantung diri, tidak ada kaitannya pemilu atau KPPS," sambungnya.
Simak Juga "Ratusan Petugas KPPS Meninggal Jadi Sorotan":
(knv/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini