Hari ini dijadwalkan rekapitulasi terhadap 4 provinsi yaitu Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Gorontalo dan Bengkulu. Namun karena perwakilan daerah Bengkulu terlambat datang, rapat pleno dimulai dengan 1 panel.
"Bengkulu kan keterlambatan. Baru hadir Kaltara, Kalteng dan Gorontalo. Tetapi untuk siang ini karena provinsi yang hadir baru tiga kami lakukan tiga. Kita akan melakukan dimulai dari Kaltara," ujar Ketua KPU Arief Budiman, di kantornya, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Sabtu (11/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rapat ini dihadiri saksi dari perwakilan paslon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, parpol serta Bawaslu yakni Ketua Bawaslu Abhan dan anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin.
Sebelum dimulai rapat pleno tersebut dihujani interupsi dari saksi 02, Ferry Mursyidan Baldan dan saksi dari Partai Demokrat Andi Nurpati. Baik Ferry dan Andi mempertanyakan kuorum ketika rapat pleno akan dibagi dua panel.
Arief menjelaskan tidak ada aturan yang dilanggar bila pleno digelar dengan dua panel. Namun meski sudah dijelaskan, Andi Nurpati tetap meminta pleno digelar dalam satu panel. Karenanya KPU memutuskan pleno digelar 1 panel.
"Rekapitulasi sampai pada siang ini saya juga harus rasional, Bengkulu mengalami keterlambatan, karena tiga (sudah datang) oke saya bisa memahami untuk sesi ini kita lakukan satu panel. Tapi pandangan dua panel tidak masalah, tidak problem hukum. Karena povinsi baru tiga kita lakukan satu panel," imbuh Arief.
(yld/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini