"Tindakan memfitnah atau mengabarkan kebohongan atas korban itu tindakan tidak terpuji, hoax atas hal tersebut sangat kita sesalkan," ujar anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin kepada wartawan, Jumat (10/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak patutlah kita mempolitisasi apalagi kebohongan atas korban yang sudah meninggal, dengan dedikasi yang sudah luar biasa melaksanakan Pemilu," kata Afif.
Afif meminta, masyarakat untuk bersikap dewasa terkait hal yang tidak pernah diprediksi sebelumnya. Selain itu, dia juga meminta petugas lainnya untuk dapat melanjutkan perjuangan KPPS yang menjadi korban.
"Saya kira masyarakat kita semua harus bersikap dewasa, kalaupun ada korban tentu ini bukan bagian dari yang disengaja ini bagian dari apa yang sama-sama tidak pernah kita bayangkan juga. Kita doakan lah para korban ini diterima sebagai amalan dan sebagai perbuatan yang baik," imbuhnya.
"Serta kita lanjutkan perjuangan mereka dengan cara seperti sekarang ini, melanjutkan proses rekap yang memang menjadi lanjutan dari proses rekap berjenjang dari bawah," sambungnya.
Sebelumnya, meninggalnya petugas KPPS bernama Sita Fitriati asal Kota Bandung menjadi bahan hoax oleh oknum tidak bertanggung jawab. Keluarga korban telah melaporkan kejadian tersebut ke petugas kepolisian.
Info meninggalnya Sita Fitriati akibat racun itu disebarkan oleh pemilik akun Facebook bernama Doddy Fajar dan aku Twitter PEJUANG PADI @5thsekali. Dalam posting-annya, disebutkan Sita Fitriati petugas KPPS 32, RW 23, Kelurahan Kebon Jayanti, Kota Bandung, meninggal dunia.
Menkes Ungkap Penyebab Kematian Ratusan Petugas KPPS:
(dwia/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini