Viral Petugas KPPS Bandung Tewas Diracun, Keluarga: Hoaks!

Viral Petugas KPPS Bandung Tewas Diracun, Keluarga: Hoaks!

Mochamad Solehudin - detikNews
Jumat, 10 Mei 2019 15:22 WIB
Akun media sosial unggah hoaks soal petugas KPPS di Bandung tewas diracun. (Foto: tangkapan layar)
Bandung - Meninggalnya petugas KPPS bernama Sita Fitriati asal Kota Bandung menjadi bahan hoaks oleh oknum tidak bertanggung jawab. Di media sosial beredar, Fitria meninggal akibat kandungan racun di dalam tubuhnya.
Kabar meninggalnya Sita itu disebarkan oleh pemilik akun Facebook bernama Dody Fajar. Dalam postingannya itu, dia menyampaikan informasi terkait meninggalnya Sita Fitriati seorang anggota KPPS 32, RW 12, Kelurahan Kebon Jayanti, Kota Bandung.

Kemudian dijelaskan dalam postingannya, bila almarhumah merupakan mahasiswi tingkat akhir berusia 21 tahun. Selain itu terdapat keterangan diduga penyebab meninggalnya petugas tersebut.

"Ditemukan zat kimia C11H16NO2PS dalam tubuh korban KPPS, efek dari Racun....VX (nama IUPAC: O-ethyl S-[2- (diisopropylmino) ethyl] methyphosphonothioate) merupakan senyawa golongan organofosfat yang sangat beracun," tulisnya dalam postingan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, dalam postingan itu juga menampilkan dua foto atau gambar. Foto pertama memperlihatkan adanya gambar dengan tulisan 'Misteri Kematian Petugas KPPS 2019'. Sementara foto ke dua nampak dua orang perempuan dan salah satunya diduga sebagai petugas meninggal.

Kabar yang sama juga dibagikan oleh akun twitter bernama PEJUANG PADI @5thsekali. Sama dengan Dody Fajar, akun PEJUANG PADI juga menuliskan keterangan dan mencantumkan foto tersebut.
Viral Petugas KPPS Bandung Tewas Diracun, Keluarga: Hoaks!Foto: tangkapan layar
Kabar itu dibantah langsung oleh keluarga Sita Fitriati petugas KPPS yang meninggal tersebut. Menurut pihak keluarga, Sita meninggal bukan karena racun seperti yang dijelaskan dalam postingan itu.

Muhammad Rizal kaka dari Sita Fitriati menuturkan, adiknya meninggal pada Rabu (8/5/2019) lalu. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, adiknya sempat menjalani perawatan selama tiga hari.

"Meninggalnya itu kemarin tanggal 8 Mei, sebelum meninggal di rumah sakit (dirawat dulu) tiga hari," kata Rizal saat dihubungi, Jumat (10/5/2019).
Rizal mengaku cukup terkejut kabar meninggal adiknya itu menjadi bahan hoaks oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Apalagi beberapa informasi yang disampaikan salah, seperti umur dan juga nomor TPS.

"Kalau nama memang benar, tapi untuk usia adik saya bukan 21 tapi 23 tahun. Terus TPS-nya juga bukan 32 tapi TPS 33," ucapnya.

Paling parah, kata dia, dalam berita hoaks itu memampangkan foto yang salah. Menurutnya foto yang ditampilkan bukan foto adiknya melainkan foto orang lain.

"Saya juga heran, ko berita hoaks kayak gini. Itu sudah ngawur, foto juga salah, latar belakang pendidikan juga bukan," ujar Rizal.



Simak Juga 'Menkes Ungkap Penyebab Kematian Ratusan Petugas KPPS':

[Gambas:Video 20detik]

(mso/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads