Jalan ke TPS Rusak, DLH Garut Kesulitan Buang Sampah

Jalan ke TPS Rusak, DLH Garut Kesulitan Buang Sampah

Hakim Ghani - detikNews
Jumat, 10 Mei 2019 13:38 WIB
Sampah menumpuk dan menutup sebagian jalur di Jalan Veteran, Kabupaten Garut. (Foto: Hakim Ghani/detikcom)
Garut - Persoalan sampah masih menjadi momok yang harus diselesaikan Pemkab Garut. Sebab hingga kini sampah masih sering menumpuk dan tak terangkut hingga mengotori jalanan.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Garut angkat bicara soal masalah itu. Sekretaris DLH Guriansyah mengatakan penyebab sampah tak terangkut adalah volume sampah yang terus bertambah saat bulan puasa.

"Ditambah jalan menuju TPS Pasirbajing itu kondisinya rusak. Jadi truk terkendala untuk membuang sampah ke TPA," ujar Guriansyah, Jumat (10/6/2019).
Dia mengatakan truk harus didorong menggunakan alat berat untuk memasuki kawasan TPA Pasirbajing karena jalannya rusak. Akibatnya, alat berat yang seharusnya dipakai meratakan sampah di TPA berubah fungsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alat berat diperbantukan dorong truk. Truk harus antre di TPA untuk buang sampah. Kami mohon maaf, upaya sekarang ini belum maksimal," katanya.

Berdasarkan data DLH, pada akhir 2018 lalu terdapat 38 armada pengangkut sampah. Dari jumlah tersebut, hanya 20 unit saja yang bisa dioperasikan. Padahal, ada 42 kecamatan di Garut.

Sementara itu setiap hari ada 600 ton sampah yang ada di wilayah perkotaan seperti Kecamatan Garut Kota, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler dan Karangpawitan. Itu belum termasuk sampah di wilayah pelosok.

Dari 600 ton itu, petugas hanya mampu mengangkut 150 hingga 200 ton saja sampah per hari dengan 20 armada angkutan yang ada.
Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Garut Riana Abdul Azis menilai menganggap pemerintah lamban dalam menyelesaikan persoalan sampah. Padahal, kata Riana, Pemkab Garut sudah melakukan studi banding hingga ke China. Bahkan kabarnya akan ada kerja sama dengan Korea Selatan serta Jepang terkait penanganan sampah.

"Pemerintah jangan hanya studi banding saja melihat ke China untuk membeli barang pengolahan limbahnya dapur atau sampah makanan. Penanganannya ini lambat," ujar Riana dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom.

Selain mengkritik hasil kajian pemerintah ke berbagai negara soal sampah yang dianggap nihil, KAMMI juga meminta masyarakat untuk memanfaatkan sampah dengan cara mengolahnya menjadi barang bernilai.

"Permasalahan sampah ini harus diselesaikan bersama. Walau pun disediakan pembuangan sampah, namun sampah setiap harinya bukan berkurang malah bertambah," ujar Riana.
Jalan ke TPS Rusak, DLH Garut Kesulitan Buang SampahFoto: Hakim Ghani
Pantauan detikcom, sampah menumpuk hampir di sepanjang jalan menuju pusat perkotaan Garut. Tumpukan sampah juga terlihat di Jalan Brathayudha, Jalan Veteran sekitar 100 meter di timur bangunan Kantor Kecamatan Garut Kota. Bahkan di kawasan pusat pemerintahan Garut yang terletak di Jalan Pembangunan, sampah juga menumpuk. Tepatnya di depan kantor Dinas Pendidikan. (tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads