Jokowi Dapat Lebih dari 2 Kali Lipat Suara Dibanding Prabowo di Bantul

Jokowi Dapat Lebih dari 2 Kali Lipat Suara Dibanding Prabowo di Bantul

Pradito Rida Pertana - detikNews
Selasa, 07 Mei 2019 14:42 WIB
Rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019 di Bantul. (Pradito Rida Pertana/detikcom)
Bantul - KPU Bantul telah menyelesaikan rapat pleno terbuka rekapitulasi pemilu tingkat Kabupaten. Hasilnya, paslon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin mengungguli paslon 02 Prabowo-Sandi.

Ketua KPU Kabupaten Bantul Didik Joko Nugroho mengatakan proses rekapitulasi KPU Bantul memang mundur dari jadwal yang telah ditentukan, yakni 3 Mei 2019. Bahkan hasil rekapitulasi pemilu tingkat kabupaten baru selesai pagi ini.

"Jadi untuk rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Kabupaten Bantul baru ditetapkan pukul 02.25 WIB tadi," ujar Didik saat ditemui di kantor KPU Kabupaten Bantul, Jalan Wachid Hasyim, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Selasa (7/5/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan rekapitulasi ini memang cukup memakan waktu, karena dari 30 April sampai tadi pagi baru selesai. Semua itu karena beberapa TPS masih ada yang PSU dan PSL, terus untuk menyelesaikan rekapitulasi kan harus menunggu semuanya selesai dulu," imbuh Didik.

Kendati target penyelesaian rekapitulasi meleset dari target, Didik menyebut rekapitulasi berjalan lancar, khususnya untuk jenis suara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PPWP). Didik juga mengatakan, untuk hasil rekapitulasi PPWP, terdapat selisih hingga ratusan ribu suara.


"Untuk hasilnya yang PPWP, paslon 01 memperoleh 427.755 suara dan paslon 02 memperoleh 202.815 suara," ujar Didik.

Sedangkan untuk total pemilih sendiri berjumlah 644.079, dengan rincian total suara sah mencapai 630.570 suara dan untuk suara yang tidak sah mencapai 13.509 suara.

Sementara itu, dari pengamatan detikcom pada DB.I DPD RI yang telah disahkan KPU Kabupaten Bantul, calon anggota DPD RI nomor urut 21, Hafidh Asrom memperoleh 32.525 suara, nomor urut 22, Arif Noor Hartanto mendulang 19.091 suara, nomor urut 23, Bachrul Ulum 8251 suara, nomor urut 24, Bambang Soepijanto dengan 19.482 suara, nomor urut 25, Chang Wendryanto memperoleh 13.661 suara dan calon DPD RI nomor urut 26, Cholid Mahmud mendulang 46.073 suara.


Sedangkan calon anggota DPD RI nomor urut 27 Fidelis I. Diponegoro memperoleh 20.933 suara, disusul nomor urut 28 GKR Hemas yang melejit dengan perolehan 253.641 suara. Disusul calon anggota DPD RI nomor urut 29 Hilmy Muhammad dengan 104.730 suara, nomor urut 30 Afnan Hadikusumo dengan 55.713 suara dan nomor urut 31 Yohanes Widi Praptomo yang memperoleh 6760 suara.

Untuk jumlah suara sah DPD RI di Kabupaten Bantul berjumlah 580.860 suara dan suara tidak sah berjumlah 57.012. Sedangkan untuk total jumlah pemilih DPD RI mencapai 637.872.

Masih dari pengamatan detikcom, merujuk hasil rekapitulasi DPD RI, GKR Hemas bertengger di peringkat atas dengan perolehan 253.641 suara, disusul calon anggota DPD RI nomor urut 29, Hilmy Muhammad dengan 104.730 suara dan nomor urut 30, Afnan Hadikusumo dengan perolehan 55.713 suara. Sedangkan peringkat terakhir ditempati calon nomor urut 26, Cholid Mahmud dengan 46.073 suara.

Selanjutnya, untuk perolehan suara DPR RI di Kabupaten Bantul, PKB memperoleh 24.634 suara. Untuk caleg DPR RI dari PKB yang memperoleh suara paling banyak adalah Agus Sulistiyono dengan 29.109 suara. Sedangkan Gerindra memperoleh 19.325 suara parpol dan perolehan suara caleg DPR RI terbanyak diperoleh Andika Pandu Puragabaya dengan 21.339 suara.

Disusul PDIP dengan perolehan 48.579 suara. Di mana dengan jumlah tersebut, Idham Samawi menempati peringkat tertinggi pada bursa caleg DPR RI dengan 74.906 suara, peringkat 2 ditempati MY Esti Wijayanti dengan 28.371 suara dan peringkat ketiga ditempati Katon Bagaskara dengan perolehan 9.575 suara.

Partai Golkar memperoleh 10.764 dan menempatkan caleg DPR RI Gandung Pardiman di urutan pertama dengan 17.755 suara. Sedangkan Partai NasDem hanya mendulang 5.392 suara parpol untuk DPR RI, dan caleg yang memperoleh suara tertinggi ditempati Subardi dengan 14.198 suara.

Untuk Partai Gerakan Perubahan Indonesia hanya memperoleh 1.411 suara parpol. Selanjutnya, Partai Berkarya memperoleh 5.377 suara untuk parpol DPR RI. Namun, caleg DPR RI yang diusung yakni Siti Hediati Soeharto hanya mampu mendulang 7.421 suara.

Kejutan muncul dari PKS, yang berhasil memperoleh 13.667 parpol untuk DPR RI dan menempatkan calegnya, yakni Sukamta, di urutan pertama dengan 24.328 suara, disusul urutan kedua Nandar Winoro dengan perolehan 8.310 suara.

Secara berturut-turut, Perindo memperoleh 3.389 suara parpol dan untuk caleg DPR RI yang memperoleh suara paling tinggi adalah Nurmala dengan 1.517 suara. Untuk PPP sendiri hanya memperoleh 9.948 suara, dan caleg DPR RI yang paling tinggi ditempati Iip Wijayanto 5.513 suara dan Qorinatul Hasinah 3.652 suara.

Berlanjut dengan PSI yang memperoleh 4.232 suara untuk DPR RI dan untuk caleg DPR RI yang mendapat suara terbanyak adalah Redianto Heru Nurcahyo dengan 1.528 suara. Sedangkan PAN melejit dengan perolehan 11.375 suara dan mengantarkan Hanafi Rais memperoleh 42.068 suara.

Partai Hanura memperoleh 237 suara parpol, Partai Demokrat mendapat 5.784 suara parpol dan Roy Suryo hanya mendapat 5.406 suara. Untuk PBB memperoleh 1.974 suara parpol dan terakhir Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) memperoleh 1.097 parpol DPR RI.

Dari pengamatan detikcom di DB.I DPR RI, jumlah pemilih mencapai 637.855 dengan rincian suara sah sebesar 577.497 dan suara tidak sah 60.358 suara.

"Setelah selesai, secara resmi kami kan melakukan penandatanganan berita acara dan hasil. Lalu keduanya kami serahkan ke KPU DIY beserta hasil rekapitulasi untuk 4 jenis suara yang akan direkapitulasi di di tingkat provinsi," katanya.

"Usai rekapitulasi provinsi dilanjutkan rekapitulasi nasional tanggal 22 Mei. Apabila ada peserta pemilu yang keberatan kami sediakan waktu menggugat sampai tanggal 25 Mei. Tapi kalau tidak ada gugatan, langsung kita lakukan penetapan calon terpilih tingkat 2," pungkasnya.

Sedangkan partisipasi Pemilu 2019 di Bantul mencapai rata-rata 88 persen.

"Dan jumlah ini (88 persen) jelas di atas partisipasi nasional, yaitu 77,5 persen, dan tentunya di atas target kita kemarin, yaitu 82 persen," imbuh Didik.

Selain itu, Didik menyebut tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu kali ini mengalami peningkatan dibanding tingkat partisipasi pada Pemilu tahun 2014.

"Untuk Pemilu tahun 2014 partisipasi pemilih mencapai 81,2 persen, dan Pemilu kali ini tingkat partisipannya meningkat jadi 88 persen," katanya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads