"Pukul 13.00 Wita korban sudah bisa dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia," kata Kapolsek Baturiti Kompol I Nengah Sudiarta ketika dimintai konfirmasi, Selasa (7/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulanya warga Subak Palian banjar Puseh melakukan kerja bakti pengurugan dengan material tanah dengan maksud untuk mendatarkan jembatan dengan jalan. Saat warga Subak sedang bekerja sekira pukul 07.30 Wita tiba-tiba badan jembatan jebol dan menggerus korban," jelasnya.
Sudiarta menyebut jembatan yang ambrol itu dibangun pada 1980 lalu. Jembatan yang ambrol memiliki panjang 6,3 meter dan ambrol sekitar 3 meter.
Dia menduga ambrolnya jembatan ini karena struktur bangunan berusia tua. Selain itu, ternyata besi maupun beton yang digunakan tipis.
"Besi yang dipakai membuat jembatan sangat kecil sekira ukuran 10 tes dan minim dengan jarak sekira 10 cm. Beton jembatan sangat tipis dengan ketebalan sekira 5 cm, lalu beban tanah urug terlalu berat dengan ketebalan sekira 50 cm," jelasnya.
(ams/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini