"Saya juga nggak bisa berkomentar, karena itu yang lebih berkompetensi IDI dan otoritas yang memiliki keahlian di bidang kesehatan," ujar Sandiaga di kediamannya, Jl Pulombangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (4/5/2019).
Sejauh ini, sudah ada 412 petugas yang meninggal. Sandiaga menyebut perihal autopsi jenazah harus mendapat persetujuan dari keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga mengatakan banyaknya petugas KPPS yang meninggal disorot dunia. Ia mengaku ditanya oleh rekan-rekannya mengenai meninggalnya ratusan petugas KPPS.
"Jadi, terus jatuhnya korban ini kan jadi tanda tanya. Dan dunia internasional terus menyoroti, saya ditanya oleh beberapa rekan-rekan di luar negeri, ada apa yang terjadi kok jatuh korban begitu banyak?" sebut Sandiaga.
Sebelumnya, BPN menilai ada kejanggalan karena melihat banyaknya petugas pemilu yang gugur. Jumlah yang banyak itu, menurutnya, menimbulkan kecurigaan di benak masyarakat.
"Kami mengusulkan kemarin kalau dipandang perlu, maka seluruh jenazah yang meninggal misterius karena kami tidak mendengar secara detail penyebabnya apa secara medis, maka jika perlu semua jenazah itu dibongkar untuk dilakukan autopsi. Supaya tidak ada kecurigaan di antara masyarakat," ujar anggota BPN Mustofa Nahrawardaya di Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (3/5).
Simak Juga 'KPU: Bangsa Ini Patut Berterima Kasih kepada KPPS!':
(dkp/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini