"Barisan atau defile ini menunjukkan keindahan budaya Indonesia. Kita ingin adat dan budaya Indonesia dapat terus lestari. Kebudayaan sebagai basis pendidikan nasional semakin kukuh dengan disahkannya Undang-undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Dengan terbitnya undang-undang tersebut diharapkan dapat meningkatkan ketahanan budaya, dan mengambil peran di tengah peradaban dunia," ucap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy dalam keterangan tertulis, Rabu (3/5/2019).
Uniknya dalam defile tersebut, barisan pakaian adat dari Kalimantan Barat dan Sulawesi Tengah diiringi dengan kesenian Tari Enggang dan Tari Terompio.
Di belakang barisan Bhinneka Tunggal Ika tersebut diikuti oleh barisan pegawai unit utama di lingkungan Kemendikbud, para guru dan kepala sekolah, Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), Patroli Keamanan Sekolah (PKS), siswa SD, SMP, SMA, dan peserta didik Paket A, B, dan C.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di akhir upacara bendera, Kemendikbud menyerahkan arsip statis sebanyak 376 arsip kepada Arsip Nasional Indonesia (ANRI). Penyerahan ini dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi, kepada Sekretaris Utama Arsip Nasional RI (ANRI), Sumrahyadi. Penyerahan arsip dilakukan secara simbolis, yakni berupa arsip film atau arsip media baru yang selama ini dimiliki Ditjen Kebudayaan berjudul Mitologi Garuda.
Sumrahyadi memberikan apresiasi kepada Kemendikbud atas peran sertanya dalam penyelamatan dan pelestarian arsip yang bernilai. Hal ini sekaligus sebagai pertanggungjawaban nasional bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pada kesempatan ini, Mendikbud juga memberikan piala kepada para pemenang pertandingan olah raga antar unit utama di lingkungan Kemendikbud. Juara umum pertama diraih oleh Sekretariat Jenderal, juara umum kedua diraih oleh Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, dan juara umum ketiga diraih oleh Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Selain itu, Kemendikbud juga memberikan penghargaan kepada para pemenang Lomba Foto, Artikel, dan Karya Jurnalistik, dengan kategori pelajar, guru, umum, dan wartawan.
Pemenang pertama lomba Foto Kategori Pelajar diraih oleh tiga pelajar, yakni I Nengah Ata Dana dari SMK PGRI Amlapura Bali dengan judul foto Megarak Ogoh-ogoh; Muhammad Dondy Kurniawan dari SMA Negeri 4 Magelang dengan jdul foto Indahnya Melestarikan Budaya, dan; Taslim Khairullah dari SMK Negeri 1 Haruai Tabalong dengan judul foto Berangkat Sekolah Melewati Hutan.
Selanjutnya, pemenang pertama lomba foto kategori Guru diraih Mukti Ali Asyadzili dari MA Miftahul Ulum Pegayaman Kabupaten Buleleng Bali dengan judul foto Perjuangan ke Sekolah. Pada kategori umum lomba foto, juara pertama diraih oleh Elizabeth Jenny Taner dari Jakarta dengan jadul foto Ayo Sekolah.
Untuk lomba artikel, pemenang pertama kategori guru diraih Wiranto, dari SMA Negeri 1 Wonosegoro Boyolali Jawa Tengah dengan judul artikel Ironi Sertifikasi Guru. Kategori umum untuk pemenang lomba artikel diraih Ahmadul Faqih Mahfudz dari Buleleng Bali, dengan judul Berawal dari Perpustakaan Keluarga.
Selain itu, Kemendikbud juga memberikan apresiasi kepada para wartawan Forum Wartawan Pendidikan dan Kebudayaan (Fortadikbud). Penghargaan tersebut diberikan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi. Penghargaan khusus untuk wartawan Fortadikbud ini, terdiri atas tiga kategori yakni kategori Feature Terbaik, Wartawan Terproduktif, dan Wartawan Terfavorit.
Simak Juga Demo Hardiknas di Maros Sulsel Berlangsung Ricuh:
(mul/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini